GRESIK (RadarJatim.id) – DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Gresik memiliki nakhoda baru untuk periode 2021-2026. Musyawarah Daerah (Musda) V akhirnya menetapkan paket Faqih Usman sebagai ketua, sekretaris dijabat Mustajab dan posisi bendahara ditempati Didik Widodo.
Paket Faqih Usman-Mustajab-Didik Widodo itu dioutuskan dalam Musda yang digelar di Hotel Santika Gresik, Kamis (18/2/2021). Pemilihan dengan sistem formatur sebelumnya menyepakati penetapan pimpinan DPD PAN Gresik untuk posisi ketua, sekretaris, dan bendahara.
Formatur terdiri atas 5 orang yang sekaligus kandidat bakal calon ketua DPD PAN Gresik, yakni Faqih Usman, Mustajab, Didik Widodo, Ijudin, dan Tenan. Dari situ, diputuskan tiga di antara mereka sebagai ketua, sekretaris, dan bendahara.
Sebelum sesi penetapan peket pimpinan berlangsung, terjadi “insiden kecil” berupa pengunduran diri dua kader PAN sebagai anggota partai. Kedua kader yang sebelumnya menjabat ketua DPD PAN Gresik tiga periode, yakni Khamsun dan Wakil Ketua periode 2016-2021 Umi Khulsum. Keduanya sebelum mengundurkan diri sebagai calon ketua periode 2021-2026 juga anggota formatur.
Kedua politikus kawakan partai berlambang matahari itu setelah menyatakan mundur, kemudian menyerahkan surat pengunduran diri beserta kartu anggota partai kepada pengurus DPD PAN Gresik.
Tak pelak, pengunduran diri Khamsun dan Umi Khulsum membuat suasana Musda V PAN Gresik penuh haru. Isak tangis pecah dari pendukung Khamsun dan Umi Khulsum.
Khamsun mengatakan, pengunduran dirinya sebagai anggota PAN Gresik karena alasan keluarga. “Saya sudah cukup 15 tahun, tiga periode memimpin PAN. Sekarang saya mau konsentrasi untuk keluarga,” katanya, saat ditanya wartawan usai Musda V PAN Gresik.
Hal senada juga dikatakan Umi Khulsum. Dia mengaku mengundurkan diri dari keanggotaan PAN untuk konsentrasi kepada keluarga. “Saya juga konsentrasi untuk keluarga,” katanya.
Saat dikonfirmasi, Ketua DPD PAN terpilih Faqih Usman, membenarkan adanya dua kader PAN yang mengundurkan diri dari keanggotaan. “Keduanya sudah mendapatkan rekomendasi (kandidat ketua). Tetapi, saya tidak tahu alasan pengundurannya,” ujar Faqih.
Faqih enggan mengomentari langkah kedua kadernya yang mundur dari keanggotaan PAN tersebut. “Biar itu menjadi ranah mereka. Saya harus konsentrasi tugas membesarkan partai,” jelas Anggota Fraksi Amanat Pembangunan (FAP) DPRD Gresik itu.
Pada kesempatan tersebut, Faqih mengungkapkan, pemilihan ketua PAN saat ini mekanismenya mengusulkan nama-nama ke DPP. “Jadi, semua kader bisa maju,” katanya.
“Nah, pada saat penjaringan ada 14 bakal calon yang diajukan ke DPP. Dari bakal calon tersebut, DPP menurunkan 8 bakal calon untuk dipilih tim formatur yang terdiri atas 8 bakal calon,” imbuhnya.
Kedelapan bakal calon dimaksud, yakni Faqih Usman, Tenan, Mustajab, Didik Widodo, Izudin, Khamsun, Umi Khulsum, dan Masitah Ratna Pertiwi.
“Dari delapan bakal calon yang masuk formatur itu, ada tiga yang mengundurkan diri dari pencalonan, yakni Khamsun, Umi Khulsum, dan Masitah Ratna Pertiwi. Akhirnya tinggal lima bakal calon yang kemudian memutuskan memilih saya sebagai ketua, Pak Mustajab sebagai sekretaris, dan Pak Didik sebagai bendahara,” pungkas Faqih Usman. (ban/sto)







