SIDOARJO (RadarJatim.id) Para nelayan di kawasan Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo mengeluhkan adanya nelayan ilegal dari luar Sidoarjo yang kedapatan memakai perangkap pukat Harimau dan alat cangkrang di wilayah pesisir Sidoarjo.
Kedua alat yang sudah dilarang pemerintah lantaran bisa memicu kerusakan biota laut itu jika terus dibiarkan dikhawatirkan nelayan bakal merusak pesisir Sidoarjo dan yang dirugikan nantinya adalah nelayan lokal.
Ketua kelompok nelayan Gisik Cemandi Isbah mengaku resah dan geram terhadap nelayan-nelayan ilegal yang berasal dari luar Sidoarjo dan kerap beroperasi di pesisir Sidoarjo.
“Mereka, nelayan ilegal dari luar Sidoarjo itu menggunakan pukat harimau dan alat lainya yang merusak ekosistem laut.Mereka menggunakan alat cangkrang dan pukat harimau yang dilarang oleh pemerintah.Alat itu bisa merusak ekosistem, kalau seperti itu terus ekonomi nelayan lokal bakal terancam,” kata Isbah, Selasa (20/8/2024).

Lantaran kejadian ini sudah lama sekitar 3 bulanan dan belum ada tindakan, pihaknya mengadukan hal ini ke Ir H Bambang Haryo Soekartono, anggota DPR RI terpilih dapil Surabaya-Sidoarjo dari Partai Gerindra. Bambang Haryo yang juga Dewan Penasehat Himpunan Nelayan Indonesia Jawa Timur ini akhirnya menemui para nelayan dan berdiskusi langsung dan menyerap aspirasi mereka.
Atas keluhan itu, BHS, panggilan Ir H Bambang Haryo Soekartono meminta agar Polairud melakukan penertiban nelayan ilegal di pesisir Sidoarjo yang menangkap ikan dengan menggunakan pukat harimau.
Dari aspirasi yang disampaika ke Bambang Haryo, disampaikan bahwa penggunaan kapal dengan alat tangkap merusak itu bukan nelayan lokal tetapi dari daerah lain yakni, Probolinggo, Pasuruan hingga Lamongan.
“Mereka melaut, keluar dari zona penangkapan daerah masing-masing. Tadi langsung saya sampaikan kepada dinas kelautan dan perikanan Sidoarjo. Kemudian dalam waktu dekat kami akan berkomunikasi dengan Polairud untuk segera menertibkan dan mencegah hal-hal seperti itu,” Tegas Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini.
Di Kabupaten Sidoarjo saat ini wilayah pesisirnya suas sekitar 32 kilometer. Dan hal wajib memiliki tingkat keamanan yang ketat.
“Selain dari Polairud, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) juga diharapkan segera dibentuk dari dinas terkait untuk segi keselamatan daripada kehidupan masyarakat pesisir sendiri. Dual hal ini harus ada dan segera dibentuk tadi KPLP. Sidoarjo ini gudangnya ikan, tapi kalau ekosistem hancur kita semua gak dapat ikan jadi kami mohon pada pihak terkait untuk segera menindaklanjuti,” Tegasnya.
Bambang Haryo dalam kesempatan bertemu nelayan juga memberikan bantuan untuk perbaikan jembatan yang dipakai akses nelayan untuk mengangkut hasil Perikanan. Selama ini jembatan itu terbuat dari kayu yang kondisinya sudah kurang layak.
“Kami menyampaikan Terima kasih kepada Bapak Bambang Haryo yang punya kepedulian terhadap nasib nelayan. Selama ini nelayan memang kerap terjatuh saat melintasi jembatan dan alhamdulillah ada bantuan perbaikan dari Bapak Bambang Haryo, ” Kata Isbah, tokoh nelayan. (RJ/RED)







