KEDIRI (Radarjatim.id) — Jejaring komunitas GUSDURian Mojokutho Pare, Kediri menegaskan penolakan aksi kericuhan yang sempat terjadi pada Sabtu (30/8/2025). Hal itu dimaksudkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Seruan oleh komunitas yang aktif melakukan kegiatan sosial dan kemanusiaan itu disampaikan saat menggelar Ngopi Gayeng di rumah makan Gembul, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (12/9/2025) malam.
Pengelola Rumah Kemanusiaan GUSDURian Mojokutho Pare, Antok Renata, menyampaikan, bahwa acara yang digelar ini mengambil tema ”Kediri Damai”. Ia mengatakan, tema ini diangkat untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga persatuan dan harmoni di tengah perbedaan.
“Tentunya ini pas, di era digital seperti saat ini, dimana masyarakat lebih cenderung tidak memperhatikan (masyarakat lain) di sekitar,” ujar Antok.
Kegiatan ini sengaja dikemas santai agar peserta lebih mudah menyampaikan ide dan gagasannya untuk lebih meningkatkan keamanan di lingkungan masing-masing.
“Diskusi tidak harus kaku. Dengan ngopi bareng, suasana jadi cair dan lebih akrab,” tambah Antok.
Bahkan di sela-sela acara Ngopi Gayeng, mereka juga membahas terkait aksi demontrasi yang sempat terjadi di wilayah Kediri Raya pada Sabtu (30/8/2025) lalu. Beberapa topik yang mengemuka di antaranya, peran pemuda dalam menjaga kondusivitas lingkungan, penggunaan media sosial secara sehat, dan pentingnya komunikasi antarwarga.
Menurut Antok, kegiatan ini juga menjadi bentuk kepedulian antaranak muda Kediri terhadap kondisi masyarakat.
“Kita ingin membiasakan budaya dialog. Kalau ada perbedaan bisa dibicarakan dengan baik tanpa konflik, bukan malah seperti aksi (demo) yang kemarin,” katanya.
Bahkan mereka pun juga telah menyiapkan sebuah petisi dan membacanya di depan para peserta dan di saksikan oleh Wakapolres Kediri, juga Kasdim 0809/Kediri. Beberapa komunitas lokal menyatakan siap menjalin kerja sama setelah pertemuan ini. Dengan terselenggaranya acara ini, Antok optimistis, pesan perdamaian bisa semakin meluas, khususnya di kalangan generasi muda. (rul)