SIDOARJO (RadarJatim.id) — Gelar karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) SMP PGRI 1 Buduran siswa kelas VII mengusung tema “Kebhinekaan”. Menampilkan tari massal dari berbagai daerah di Nusantara, juga bazar makanan dan minuman oleh para siswa kelas VIII, dan menghadirkan orang tua siswa, pada (28/5/2025) pagi.
Terlebih dahulu Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd, Gr memberikan pengarahan, dan mengucapkan, Alhamdulillah, anak saya yang semula diam, sekarang sudah bisa tampil. Sudah berani untuk presentasi. Sudah ada peningkatan kemampuan akademik dan non-akademiknya. Sudah bisa lebih aktif.
“Terima kasih Bapak/Ibu Guru SMP PGRI 1 Buduran, yang telah mendidik anak-anak berani tampil dan percaya diri,” ucapnya.
Dengan dibantu oleh Wakil Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Dra. Eva Wahyuda, M.Pd, akhirnnya tampillah seorang ibu yang merupakan orang tua dari Yusran, salah seorang siswa kelas VII.
Lebih lanjut, Indrajayanti Ratnaningsih mempresentasikan dimensi P5 yang saling melengkapi satu dengan yang lain. Yaitu, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
“Saya mohon semua pihak mengapresiasi apa-apa yang ditampilkan oleh anak-anak. Jangan hanya dinilai hasilnya, tapi juga prosesnya,”katanya.
Menurutnya, untuk bisa tampil menari massal dengan baik, anak-anak harus bisa berproses. Dalam proses tersebut mendapatkan penanaman karakter mandiri, tanggung jawab, dan gotong royong. “Memang ada statemen ‘ganti menteri, ganti kurikulum’. Alhamdulillah, sekarang tidak ada pergantian kurikulum. Hanya ada reorientasi, P5 menjadi P7,”ujarnya.
Disebutkan, P7 merupakan konsep baru yang menggantikan P5 dalam Kurikulum Merdeka. Berjuang untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memastikan siswa mendapatkan ketrampilan yang relevan dengan tantangan zaman. Diintegrasikan ke dalam seluruh mata pelajaran, bukan hanya sebagai program ko-kurikuler.
Indrajayanti Ratnaningsih juga menyampaikan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat. Yaitu: bangun pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Yang bertujuan untuk membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter.
“Semua itu bisa diwujudkan dengan integrasi tripusat pendidikan sebagaimana yang dicetuskan oleh Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara. Yang didukung dengan manajemen berbasis sekolah. Dalam mendidik anak perlu kerja sama antara sekolah, keluarga/orang tua, dan masyarakat,”katanya.
Kepala SMP PGRI 1 Buduran mengajak orang tua/wali siswa untuk lebih perhatian dan peduli dengan perkembangan pendidikan anak-anaknya. “Mulai dari kebiasaannya sehari-hari, pola hidup bersih dan sehat, makan makanan yang bergizi sesuai nutrisi yang diperlukan, kegiatan ibadahnya, perkembangan sosial/bermasyarakat, dan perkembangan mentalnya,” ajaknya.(mad)







