BANYUWANGI – Fraksi NasDem di DPRD Banyuwangi memahami turunnya pendapatan daerah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada tahun 2026 nanti.
Proyeksi pendapatan daerah tahun depan diperkirakan sebesar Rp2.558.268.297.823 yang dipicu oleh beberapa faktor.
Soal ini disampaikan juru bicara Fraksi NasDem-PPP di DPRD Banyuwangi, Lia Alystia Ningrum, dalam pandangan umum fraksi terhadap nota pengantar Raperda APBD Banyuwangi Tahun Anggaran 2026.
Penurunan pendapatan daerah yang terjadi salah satunya akibat turunnya dana transfer dari pusat dampak efisiensi anggaran secara nasional serta ekonomi global.
Fraksi NasDem-PPP mendorong eksekutif untuk terus mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) sebagai penopang utama pendapatan daerah.
Bagi Fraksi NasDem-PPP, lanjut Lia Alystia Ningrum, masih banyak sumber potensi PAD Banyuwangi yang sebetulnya belum tergarap secara maksimal.
Salah contoh yang disebut yakni potensi transportasi penyeberangan di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk yang belum digarap secara maksimal oleh Pemkab Banyuwangi.
Sementara sewaktu terjadi kemacetan panjang di jalur Pelabuhan Ketapang pihak Pemkab Banyuwangi turut terkena imbasnya.
“Banyuwangi memiliki pengalaman mampu mendongkrak PAD dengan mengoperasikan dua Kapal Sritanjung. Kenapa pengalaman ini tidak dilanjutkan di periode sekarang,” ujar Lia.
Suara Fraksi NasDem-PPP ini disampaikan dalam rapat Paripurna dengan agenda penyampaian jawaban bupati terhadap pandangan umum fraksi yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Ruliyono.***







