GRESIK (RadarJatim.id) – Tarif paket perjalanan ibadah umrah bisa jadi beragam antarbiro perjalanan atau penyelenggaranya, sehingga timbul kesan mahal atau murah di mata publik calon jamaah umrah. Salah satu faktor yang membuat tarif atau harga paket umrah terkesan mahal adalah panjangnya mata rantai pemasaran.
Menyadari hal tersebut, Bir’Ali Travel, penyelenggara paket perjalanan ibadah umrah yang berkantor di Gresik kota, berupaya memperpendek mata rantai pemasaran, sehingga tidak banyak biaya yang tersebar ke sejumlah pos yang seharusnya bisa dipangkas. Jika perlu, calon jamaah atau peserta umrah bisa langsung berhubungan dengan jajaran direksi atau bahkan owner-nya.
“Dalam bisnis, mahal atau murah itu memang relatif, bergantung spesifikasi produk yang ditawarkan. Mengapa ada masyarakat yang menilai travel A atau travel Z mahal, sementara lainnya dinilai murah? Ada beberapa indikator. Di antaranya adalah terkait mata rantai pemasaran,” ujar Budiono, Direktur sekaligus Owner PT Bir’Ali Travel, dalam perbincangan dengan RadarJatim.id, Minggu (22/12/2024).
Pengelola Bir’Ali Travel ini memaparkan, salah satu penyebab relatif mahalnya harga atau tarif umrah adalah terkait panjangnya mata rantai pemasaran. Ia menjelaskan, ketika perusahaan memiliki kantor pusat, lalu ada cabang, agen pemasaran, termasuk sales lepas atau broker marketing, konsekuensinya beban biaya operasional menjadi besar. Akibatnya, harga jual ke calon konsumen, dalam hal ini calon peserta atau jamaah umrah pun menjadi lebih tinggi.
“Ini wajar, karena di pos-pos pemasaran itu, manajemen pasti mengalokasikan anggaran, sehingga secara akumulatif akan tinggi. Makin panjang mata rantai pemasaran, akan makin tinggi biaya yang harus dialokasikan, yang pada akhirnya membuat harga jual jadi tinggi juga. Ini yang kami hindari. Kalau perlu, calon jamaah ketemu langsung dengan saya atau direksi lainnya, sehingga harga bisa murah,” jelas Budiono.
Dengan pola itu, lanjutnya, meski baru setahun beroperasi melayani jamaah, Bir’Ali Travel telah memberangkatkan 8 kali rombongan umrah. Adapun paket yang disediakan adalah umrah paket 9 hari, 12 hari, 13 hari, dan 16 hari dengan kisaran harga Rp 23 juta hingga Rp 29 juta. Harga itu di antaranya sudah include tiket pesawat (PP), hotel berbintang, transportasi bus full AC, visa umrah, makan tiga kali (prasmanan), ziarah dan city tour, tour leader Makkah-Madinah, manasik, juga handling bandara.
“Kami juga melayani umrah sebulan penuh, khusus di bulan Ramadan. Tentang biaya atau tarif, bisa dibandingkan. Motto kami: Murah-Berkah. Bagaimana kita bisa menunaikan ibadha umrah dengn harga murah, namun penuh keberkahan,” tandas Budiono.
Disinggung tentang mutawwif atau pendamping jamaah selama menjalani ibadah umrah, Budiono memastikan, Bir’Ali Trvel selalu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang paham dan menguasai medan serta keperluan peribadatan selama umrah berlangsung. Karena itu, ia memilih pendamping jamaah yang lama tinggal di Makkah dan Madian yang juga paham betul tentang ibadah umrah dan lokasi-lokasi yang akan dikunjungi.
“Syarat mutawwif itu harus tahu medan, menguasai bahasa, paham perjalanan umrah terkait titik lokasi yang dibutuhkan jamaah. Karena itu, kami pilih mutawwif yang sudah lama mukim di sana,” tambahnya.
Sulikah (52), warga Jl. Jaksa Agung Suprapto, Gresik dan Laili (24), warga Sampang Madura adalah di antara peserta umrah yang telah diberangkatkan Bir’Ali Travel. Dalam testimoninya, keduanya mengaku sangat puas dengan layanan yang diberikan Bir’Ali.
“Selain fasilitasnya bagus, harganya memang lebih murah. Saya sebelumnya sudah umrah sebelum ikut Bir’Ali. Tapi soal layanan dan harga, memang Bir’Ali lebih bagus dan murah dibanding lainnya. Murah tapi berkah,” ujar Sulikah. (har)
