SIDOARJO (RadarJatim.id) — Bambang Pujianto, Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo terlihat gusar ketika mengetahui, bahwa sampai detik belum ada permintaan persetujuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo terkait tender kerja sama pengelolaan parkir tepi jalan.
Padahal sudah ada pemenang lelang terkait pengelolaan parkir tepi jalan tersebut, yakni pada tanggal 27 Januari 2022 lalu yang dimenangkan oleh PT Indonesia Sarana Servis – KSO dengan nilai lelang sebesar Rp 32,09 miliar.
Bambang Pujianto mengatakan, seluruh proses tender kerjasama pengelolaan parkir tepi jalan yang dilaksanakan Pemkab Sidoarjo bergerak terlalu lamban sehingga menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan juga perusahaan mitra.
“Nggak tahu kenapa begitu. Kendalanya ada dimana juga tak jelas, wong sampai sekarang ini proyek ini belum running. Bahkan pihak Pemkab juga belum melaporkan hasil lelang tender kemarin ke kami,” kata Bambang Pujianto saat ditemui RadarJatim.id di ruang kerjanya, Rabu (02/02/2022) kemarin.
Anggota Fraksi Partai Gerindra itu mengatakan, bahwa sesuai dengan aturan mestinya hasil lelang tender tersebut harus dimintakan persetujuan ke DPRD Kabupaten Sidoarjo dulu.
Selanjutnya bisa dilakukan penandatanganan surat perjanjian kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) sebagai dasar hukum bagi mitra pemenang tender untuk menjalankan pekerjaannya.
“Khan bisa sehari setelah pelaksanaan lelang terbuka itu, Pemkab Sidoarjo langsung mengajukan surat permohonan persetujuan DPRD. Ini malah belum ada apa-apa. Kesannya koq tenang-tenang saja,” katanya.
Diungkapkan oleh Bambang Pijianto bahwa pihaknya berencana akan memanggil Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sidoarjo dan Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKSD) sebagai pelaksana lelang tender tersebut.
“Dalam waktu dekat akan kita agendakan untuk menggelar hearing. Kita ingin ada penjelasan yang rinci kenapa kok lambat banget seperti itu,” ungkapnya.
Menurut legislator dari Kecamatan Candi itu bahwa keterlambatan tersebut dapat menimbulkan kerugian besar bagi warga Sidoarjo, karena belum juga mendapatkan layanan parkir tepi jalan yang layak.
Masih menurut Bambang bahwa kerugian juga terjadi pada PT Indonesia Sarana Servis selaku pemenang tender pengelolaan parkir tepi jalan tersebut.
“Coba hitung saja, berapa kerugiannya kalau terus molor seperti ini. Mereka jadi kehilangan potensi pendapatan hariannya. Kalau dihitung per hari ini saja, sudah 33 hari yang hilang, padahal sampai sekarang belum ada kepastian kapan mereka bisa mulai kerja,” terangnya. (mam)







