GRESIK (RadarJatim.id) — Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik untuk mengurangi angka pengangguran terus dilakukan. Melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Pemkab Gresik membuka kembali Gresik Job Fair tahun 2025.
Kegiatan yang digelar di SMA Negeri 1 Driyorejo tersebut berlangsung selama dua hari, 2 – 3 Juli 2025. Dalam event ini, tersedia 2.723 jumlah lowongan kerja, diikuti 43 perusahaan. Selain itu, juga ada Walk In Interview antara pencari kerja dan perusahaan yang siap merekrut talenta lokal.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani memberikan apresiasi atas diselenggarakannya Gresik Job Fair 2025 ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu agenda dalam dalam mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Gresik.
“Masalah pengangguran bukan hanya menjadi masalah daerah, tetapi juga masalah regional dan nasional. Oleh karena itu, penanganannya pun perlu dilaksanakan secara bersama sama antara pemerintah daerah, provinsi maupun pemerintah pusat,” ungkapnya.
Bupati Yani juga memastikan, bahwa pelaksanaan Job Fair bukan hanya formalitas. Baik dari pendaftaran, verifikasi di aplikasi AK1, terus dipantau, sehingga proses rekrutmen benar-benar memberikan manfaat. Pihaknya, meminta kepada camat dan kepala desa juga bisa memantau lowongan kerja melalui sistem online.
“Saya ucapkan terima kasih kepada perusahaan yang sudah ikut berpartisipasi dalam kegiatan Job Fair kali ini. Keberhasilan pelaksanaan Job Fair merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat, “ujarnya saat membuka acara, Rabu (2/7/2025).
Ditambahkan, sebagai sarana pendukung untuk memperluas akses informasi lowongan kerja, pihaknya memberikan akses informasi secara real time. Pemkab Gresik kini mengandalkan platform Gresik Kerja, yang dinilai sangat penting dalam memastikan warga agar tidak ketinggalan peluang.
“Kami ingin memastikan tidak ada warga yang kesulitan akses informasi pekerjaan. Kami apresiasi semua perusahaan yang peduli membuka peluang, termasuk bagi penyandang disabilitas sesuai Undang-undang Cipta Kerja, minimal satu persen dari total kebutuhan,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik, Zainul Arifin, dalam laporannya menjelaskan, pemilihan lokasi Job Fair kali ini bukan tanpa alasan. Pola ini dilakukan sebagai upaya untuk menghadirkan pemerataan kesempatan kerja bagi warga Gresik.
“Keputusan ini didasarkan pada evaluasi pelaksanaan Job Fair 2024 yang pernah diadakan di tengah kota. Dari total 5.828 pencari kerja yang hadir saat itu, hanya sebagian kecil berasal dari wilayah Selatan,” katanya.
Dalam pelaksanaan Job Fair tahun 2024, lanjutnya, sebanyak 1.313 pencari kerja berhasil diterima bekerja melalui proses seleksi langsung oleh perusahaan peserta. Zainul menegaskan, bahwa angka tersebut menjadi bukti konkret bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni tahunan.
“Angka ini menunjukkan bahwa program Job Fair Gresik bukan hanya sebatas agenda formalitas, tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata bagi penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Gresik,” ungkap Zainul.
Ia menambahkan, pada penyelenggaraan tahun lalu, tercatat ada 1.495 kebutuhan tenaga kerja yang ditawarkan. Dengan rincian 337 posisi untuk tenaga kerja yang mampu berbahasa asing, 528 posisi untuk tenaga kerja berpengalaman, 347 posisi untuk freshgraduate, serta 264 posisi untuk tenaga kerja bersertifikasi.
Sementara itu, pada Job Fair Gresik 2025 yang digelar di Driyorejo (kawasan Gresik Selatan) saat ini, total kebutuhan tenaga kerja melonjak menjadi 2.949 posisi. Angka itu terdiri atas 495 posisi untuk tenaga kerja berpengalaman, 42 posisi untuk tenaga kerja besertifikasi, 635 untuk tenaga kerja yang menguasai bahasa asing, dan 603 posisi untuk fresh graduate.
“Jika dirinci berdasarkan bidang pekerjaan, terdapat 413 posisi di bidang administrasi, 816 di sektor industri, serta 546 posisi di sektor hospitality,” pungkasnya. (sto)







