SIDOARJO (Radarijatim.id) PC Muslimat NU Sidoarjo berkembang pesat, mengikuti perkembangan jaman yang penuh dengan digitalisasi. Kini meluncurkan program layanan keuangan, Nahdlatut Tujjar Digital Syariah (NTDS) yang dilaunching Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bertepatan dengan Harlah Muslimat NU ke – 76. Minggu, (27/3) di Masjid Agung Sidoarjo.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang hadir menyampaikan, program NTDS akan menjawab tantangan di era digitalisasi. Dimana, keunggulan NTDS selain berbasis digital juga berbasis Syariah. “Ini penting karena zaman sekarang sudah beralih ke arah digital, tetapi sosialisasi, dan edukasi publik dirasa kurang, banyak bermunculan kasus penipuan terkait investasi, seperti di media akhir-akhir ini,” katanya.
Berkaca dari fenomena tersebut, Gus Muhdlor_sapaan akrabnya mengapresiasi peran Muslimat NU yang terus berkembang mengikuti modernisasi zaman yang mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi.
Gus Muhdlor yakin dengan NTDS tersebut pengelolaan keuangan muslimat semakin kokoh. Mengingat jumlah anggota Muslimat NU saat ini sudah mencapai puluhan juta. Sebuah potensi ekonomi yang besar untuk bisa dikelola dan dimaksimalkan dalam mengembangkan ekonomi keummatan.
“Saya yakin dengan adanya sosialisasi dan edukasi NTDS ini nantinya akan lebih bisa menguatkan Muslimat kedepannya, mengingat jumlah Muslimat 32 juta dan NU 80 juta. Sehingga akan menjadi kekuatan ketika satu ekosistem keuangannya bisa diatur bersama, dari dan untuk NU, dari dan untuk Muslimat,” terang Gus Muhdlor.
Pada peringatan Harlah Muslimat NU yang diselenggarakan oleh PC Mislimat NU Sidoarjo, di Masjid Agung Sidoarjo, Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mengajak seluruh anggota untuk menerapkan program tersebut.
“Ini program yang memang sudah harus dilakukan oleh semua elemen strategis masyarakat di seluruh dunia saya rasa. Bahwa proses digitalisasi di berbagai sektor termasuk di dalamnya adalah sektor ekonomi,” ujarnya.
Khofifah yang juga Gubernur Jawa Timur ini berpesan, bahwa transformasi digital adalah sebuah kebutuhan dunia. Setidaknya, masyarakat secara tidak langsung dipaksa untuk menerapkan transformasi digital, saat pandemi Covid-19 ini.
“Maka berbasis dari pengalaman dua tahun pandemi Covid kemarin, kita bisa melakukan berbagai percepatan digitalisasi sistem, termasuk di dalamnya sekarang kita ingin masuk pada digital syariah,” pesannya.(mad)







