Sidoarjo (radarjatim.id) Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, H. Nur Ahmad Syaifuddin, SH mengaku tidak khawatir diboikot oleh para Kepala Desa (Kades) dalam pertarungannya di Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) Sidoarjo mendatang jika sampai ada penundaan kembali Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak.
Hal itu disampaikan oleh H. Nur Ahmad Syaifuddin saat menyerahkan bantuan stimulus kampung tangguh sebesar Rp 10 juta di Kantor Kecamatan Sidoarjo Kota, Selasa (14/7/2020).
“Semua itu yang memutuskan Allah SWT. Sekalipun kita sudah menata sebagus mungkin. Kalau memang Allah tidak berkehendak, ya tetap nggak bisa. Begitu juga sebaliknya,” katanya.
Pria yang akrab disapa Cak Nur itu mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dan dirinya sudah berusaha maksimal untuk tetap bisa menyelenggarakan Pilkades serentak di 175 desa pada 6 September mendatang, sebagaimana kesepakatann yang dibuatnya dengan Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) beberapa waktu lalu.
Diungkapkan oleh Cak Nur bahwa pihaknya sudah mengirimkan surat konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akhir Juni lalu, namun sampai saat ini belum juga ada jawaban.
“Kalau perlu dalam waktu dekat, saya berangkatkan Pak Zaini (Sekda,red) ke Jakarta untuk menanyakannya,” ungkapnya.
Dijelaskan oleh Cak Nur bahwa pihaknya juga melakukan komunikasi dan konsultasi intensif dengan Panglima Kodam (Pangdam) V/Brawijaya, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) dan Gubernur Jawa Timur (Jatim) untuk mendapatkan masukan serta pendapat terkait pelaksanaan Pilkades serentak tersebut.
“Kalau saya tetap pegang komitmen tanggal 6 September, titik. Tapi kondisinya khan harus dilihat dulu. Semoga saja setelah ini tren Covid bisa turun supaya Pilkadesnya jadi tanggal segitu,” jelasnya.
Namun ia menegaskan bahwa dirinya tidak bisa mengorbankan kesehatan masyarakat hanya karena ingin memaksakan Pilkades serentak sesuai dengan jadwal.
Untuk itu, ia lebih memilih untuk tetap menunggu masukan dari pihak-pihak eksternal sebagai bahan pertimbangannya sebelum membuat keputusan tentang Pilkades serentak.
“Yang bisa kita lakukan, ya kita lakukan. Selebihnya berdoa, minta pada Allah. Ya hanya itu bisanya,” tegasnya. (mams)







