SIDOARJO (Radar Jatim.id) Meski pandemi Covid-19 masih berkepanjangan, Pemkab Sidoarjo tidak lupa pada agenda menghias diri. Salah satunya adalah dengan merencanakan pembangunan taman-taman di sejumlah titik strategis.
Beberapa titik strategis akan dirombak menjadi taman publik, termasuk di Bundaran Aloha, kawasan Jalan Pahlawan, sekitar Mal Pelayanan Publik (MPP). Juga di bawah jalan tol yang berada di Pondok Tjandra, dan sejumlah titik lain.
Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Pemkab Sidoarjo sedang menyiapkan perencanaan teknis pembangunan sejumlah taman itu. Termasuk penyiapan konsep taman di setiap titik, perencanaan pengalokasian anggaran, dan sejumlah persiapan lain.
Rencananya, taman akan disesuaikan dengan luasan lahan dan kondisinya. Di jalan Pahlawan misalnya, karena dirasa terlalu sempit maka harus ada desain ulang. Kondisi tanah juga perlu menjadi pertimbangan karena di median jalan itu terbilang keras.
Lahan di sepanjang Jalan Pahlawan selama ini hanya basah permukaannya saja ketika disiram air. Sehingga kurang maksimal dalam perawatan tanamannya. Hal itu juga menjadi pertimbangan untuk perbaikan taman di sana.
Beberapa titik strategis akan dirombak menjadi taman publik, termasuk di Bundaran Aloha, kawasan Jalan Pahlawan, sekitar Mal Pelayanan Publik (MPP). Juga di bawah jalan tol yang berada di Pondok Tjandra, dan sejumlah titik lain.
Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Pemkab Sidoarjo sedang menyiapkan perencanaan teknis pembangunan sejumlah taman itu. Termasuk penyiapan konsep taman di setiap titik, perencanaan pengalokasian anggaran, dan sejumlah persiapan lain.
Rencananya, taman akan disesuaikan dengan luasan lahan dan kondisinya. Di jalan Pahlawan misalnya, karena dirasa terlalu sempit maka harus ada desain ulang. Kondisi tanah juga perlu menjadi pertimbangan karena di median jalan itu terbilang keras.
Lahan di sepanjang Jalan Pahlawan selama ini hanya basah permukaannya saja ketika disiram air. Sehingga kurang maksimal dalam perawatan tanamannya. Hal itu juga menjadi pertimbangan untuk perbaikan taman di sana.
Oleh Rizki Rahma Dinillah
Mahasiswa Administrasi Publik
Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo







