SURABAYA (RadarJatim.id) – Puluhan pengunjung memadati Galeri Merah Putih di Komplek Balai Pemuda Surabaya, Jl. Gubernur Suryo No. 15 Surabaya, Sabtu (26/7/2025) petang. Mereka antusias menyaksikan pembukaan pameran tunggal perupa cilik Azzahra Adiva Myesha Khairunnisa yang belum genap berusia 7 tahun ini.
Para pengunjung tidak saja datang dari kawasan kota Surabaya dan sekitarnya, tetapi sebagian datang dari luar kota. Bahkan, pameran juga dihadiri oleh salah satu kolektor lukisan dari Jakarta yang langsung kepincut dan membeli salah satu lukisan Azzahra dengan nilai Rp 10 juta.
Arik S. Wartono, kurator pameran ini mengatakan, total karya Azzahra yang dipamerkan ada 14 lukisan. Lukisan yang terbesar berukuran 100×150 cm, terdiri atas 3 karya. Sementara yang terkecil sebuah karya lukisan cat air, spidol dan akrilik di atas kertas A3 dengan judul “Pagi di Sawah” (2024), yang telah mendapatkan penghargaan internasional dalam ajang kompetisi seni lukis anak internasional: Picasso an International Art Contest, Category Creative Brilliance 2025 (Gold Artist), Maret 2025.
Beberapa pengunjung mengaku kagum dengan perupa cilik Azzahra. Betapa tidak, dalam usianya yang masih belia, belum sampai 7 tahun, telah mampu berkarya dan bisa dinikmati publik, khususnya para pecinta dan penikmat lukisan di tanah air. Begitu juga, keberanian untuk melakukan pameran tunggal dengan belasan karya kreatifnya.
“Untuk anak seusia dia, ini luar biasa. Usianya belum tujuh tahun sudah memiliki karya yang bagus-bagus. Kalau dikembangkan, anak ini pasti akan jadi pelukis andal dan profesionl,” ungkap Rudi, pengunjung asal Surabaya.
Tentang talenta perupa yang dimiliki Azzahra, juga diakui oleh Arik S. Wartono, Founder dan Pembina Sanggar DAUN yang semala ini membimbing dan mendampingi pelukis bocah ini. Dikatakan, keberanian berekspresi untuk menuangkan ide yang melintas di pikirannya, bebas dari intervensi yang mengekangnya, merupakan hal yang luar biasa dalam diri Azzahra.
“Saya amatai Azzahra memang pelukis berbakat yang saya yakin suatu saat akan menjadi seniman besar dengan karya besar pula,” tandas Arik, seraya menambahkan, bahwa pameran ini dibuka secara umum mulai Minggu, 27 Juli hingga 31 Juli 2025, pukul 09.00 – 21.00 WIB, gratis.
Sementara H Nur Cholis, pegiat seni lukis dari komunitas Komperta, menilai, untuk ukuran anak-anak seuaianya, Azzahra merupakan pelukis berbakat yang memiliki keberanian menggoreskan ide-idenya dengan komposisi warna yang bagus dan pesan yang cukup kuat.
“Feeling saya, dia akan menjadi calon seniman besar, seniman international. Ini tinggal bagaimana memoles dan mengembangkan potensi yang ia miliki. Melihat karya-karyanya, anak ini pasti berguru pada guru yang hebat juga,” kata Nurcholis di arena pameran, yang sudah malang melintang berpameran di beberapa kota di Idonesia, termsuk di Tokyo, Jepang. (har)







