SIDOARJO (RadarJatim.id) – Meskipun rekapitulasi hasil Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) masih berlangsung, beberapa nama petahana anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo hasil Pemilu 2019 dipastikan dapat terpilih kembali. Sementara itu, beberapa nama petahana masih harus berjuang memastikan namanya sampai rekapitulasi di tingkat PPK tuntas seluruhnya.
Nanang Haromain, founder dari Institute Research of Public Development (IRPD) Sidoarjo mengatakan dari 46 petahana DPRD Sidoarjo yang maju kembali berkontestasi di Pemilu 2024, hanya ada 29 petahana yang sukses terpilih kembali atau sekitar 62 persen.
“Sementara itu di Pemilu 2019, tercatat hanya 27 incumbent yang sukses mempertahankan kursi dewannya,” kata Nanang Haromain, Rabu (21/02/2024).
Diungkapkan oleh Nanang bahwa dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sidoarjo 1, nama Ketua DPRD Sidoarjo H. Usman yang berangkat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dipastikan terpilih kembali dengan meraup suara yang cukup signifikan pada Pemilu 2024 ini.
Begitu pula dengan Choirul Dayat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Anang Siswandoko dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) serta Agil Efendi dari Partai Demokrat.
“Dari awal, Dapil (Sidoarjo, red) 1 ini sudah kehilangan petahana seperti Aditya Nindyatman dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera, red) yang naik ke DPRD Provinsi (Jawa Timur, red) serta H. Wahyudin dari PKB yang tidak ikut kontestasi di Pemilu 2024 ini,” ungkapnya.
Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo periode 2014-2019 menegaskan bahwa nama-nama petahana di Dapil Sidoarjo 2 juga berpeluang terpilih kembali pada Pemilu 2024 ini. Bahkan petahana Partai Gerindra, Bambang Poejianto mampu meraih suara terbanyak se-Kabupaten Sidoarjo.
Berikutnya, ada nama jagoan kawakan dari Partai Amanat Nasional (PAN) Emir Firdaus yang juga meraih suara besar. Petahana dari PKB ada nama Ainun Jariyah dan M. Rojik serta Kasipah dari PDI-P.
Sementara itu, untuk Hamzah Purwandoyo dari PKB dan Zahlul Yussar dari Partai Demokrat harus menunggu sampai rekapitulasi dari KPU Sidoarjo diumumkan.
“Petahana Dapil (Sidoarjo, red) 3, seperti legislator PKB Dhamroni Chudlori, Reza Ali Faizin, Atok Ashari serta Suyarno dari PDI-P juga masih mampu mempertahankan kursinya. Didik Prasetio dari PDI-P juga masih berpeluang bertahan dari tekanan pendatang baru,” terangnya.
Dapil Sidoarjo 4 menyisakan petahana yang relatif banyak, tercatat ada 5 petahana yang masih bertahan. Ada nama H. Pujiono dari PKB, Kayan dari Partai Gerindra, Bangun Winarso dari PAN, Sudjalil dari PDI-P serta M. Nizar dari Partai Golkar.
“Sementara Setyowati dari PKB harus menunggu rekapitulasi selesai sampai akhir untuk memastikan posisinya,” ucapnya.
Untuk Dapil Sidoarjo 5, lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada (Fisip UGM) Yogyakarta itu menjelaskan ada 5 nama petahana yang akan kembali duduk di kursi DPRD Sidoarjo, yaitu Sulamul Hadi Nurmawan dan dan Syaifuddin Afandi dari PKB, Vike Widya Asroni dari PKS, Bambang Riyoko dari PDI-P serta Adhi Samsetyo dari PAN.
“Karena ada pengurangan jumlah kursi, dari 9 kursi menjadi 8 kursi, maka secara otomatis 1 incumbent dipastikan sudah tumbang sebelum coblosan dimulai,” jelasnya.
Dari Dapil Sidoarjo 6, nama-nama seperti Abdillah Nasih dan Achmad Muzzayin dari PKB, Deny Haryanto dari PKS, Wisnu Pardono dari PDI-P, Yunik Nuraini dari Partai Gerindra juga masih aman. Sedangkan untuk Warih Andono dari Partai Golkar masih harus berjuang sampai rekapitulasi selesai untuk memastikan kursinya.
Menurut Nanang bahwa menyandang status sebagai petahana bukan berarti langkah mudah untuk terpilih kembali, meskipun incumbent sebenarnya diuntungkan dengan fungsi kedewanannya.
“Mereka punya ruang lebih untuk bisa intens menyapa masyarakat. Fungsi political brandingnya separuh jalan sudah dilampaui. Tetapi kalau tidak bisa merawat konstituen, menjaga ritme sampai menjelang hari H Pemilu, biarpun berstatus petahana pun juga akan kesusahan terpilih kembali,” urainya. (mams)







