BANYUWANGI (RadarJatim.id)–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mendukung penuh Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Revitalisasi Bahasa Using yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Jawa Timur bertempat di Gedung Minak Jinggo Pemkab Banyuwangi Jl. A. Yani, pada Selasa 28 Maret 2023.
Dalam kegiatan yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB ini, Umi Kulsum selaku Kepala Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT) menyampaikan bahwa diskusi ini diharapkan menghasilkan modul yang sangat bermanfaat bagi pengembangan Bahasa Using di Banyuwangi.
“Untuk pengembangan Bahasa Using, BBJT telah memilih 7 orang maestro di Banyuwangi yang dipersiapkan untuk terlibat langsung dan berdialog dengan para guru yang akan menyebarkan pengetahuan Bahasa Using,” Kata Umi Kulsum dalam sambutannya, Selasa (28/3/2023).
Terkait modul, pihaknya menjelaskan, para maestro terpilih hendaknya mempersiapkan bahan ajar yang nantinya bisa digunakan oleh para guru master atau para guru sekolah yang ada di kabupaten Banyuwangi.
“Di kabupaten Banyuwangi ada 60 guru master yang sudah ditetapkan,” terangnya.
Adapun 7 maestro yang telah terpilih yaitu, 1. Wiwin Indiarti (Nembang/Mocoan Lontar), 2. Antariksawan Yusuf (Baca-tulis Using), 3. Abdullah Fauzi (Cerpen Using), 4. Slamet Penyet (Mendongeng), 5. Nany Asiyani (Pidato Basa Using), 6. Eko Budi Setianto (Puisi Using), 7. Ali Kenthus (Stand up Komedi Using).
“Rangkaian puncak dari revitalisasi bahasa daerah ini adalah digelarnya Festival Tunas Bahasa Ibu atau FTBI mulai tingkat kabupaten sampai tingkat nasional,” pungkasnya.
Kemudian melalui saluran virtual, Imam Budi Utomo selaku Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, mengharapkan bagaimana pun caranya bahasa daerah jangan sampai punah, terutama harus mendukung penulis berbahasa daerah.
“Kegiatan ini diharapkan lebih banyak para penulis berbahasa daerah. Jangan sampai bahasa daerah mengalami kepunahan,” harapnya.
Imam juga menambahkan, ke depan akan ada pelatihan 60 guru SD dan SMP sebagai master untuk menjadi fasilitator Bahasa Using yang selanjutnya wajib mendiseminasikan kepada kelompok atau guru lain.
Sementara itu, mewakili Bupati Banyuwangi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Banyuwangi Dwi Yanto menyampaikan, Kementerian Agama telah menerbitkan Al-Quran terjemah Bahasa Using. Hal ini diharapkan sebagai penyemangat para maestro untuk lebih melestarikan bahasa daerah agar tidak punah.
“Para maestro yang hadir saat ini adalah para ahli di bidangnya yang akan mengajarkan Bahasa Using di sekolah,” tandasnya.
Dalam giat yang diikuti oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Tim KKG, MKKS, MGMP SMP Bahasa Using, Komunitas Pelestari dan Pecinta adat, Lentera Sastra dan Dewan Kesenian Blambangan, diakhiri dengan penandatanganan kerja sama dan dukungan revitalisasi Bahasa Using. (hsn)







