GRESIK (RadarJatim.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik menyiapkan dana ganti Rp 10 juta per ekor sapi yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) yang akan disembelih. Namun disyaratkan, sapi tidak boleh dibawa ke rumah potong hewan (RPH), tetapi harus dipotong di tempat atau kandang masing-masing.
Kepastian adanya dana untuk sapi yang terpapar PMK ini terungkap dalam halal bihalal Asosiasi Kepala Desa (AKD) se-Kabupaten Gresik di Hotel Purnama, Kota Batu, Jumat dan Sabtu (13-14/5/2022).
Acara bertajuk Mempererat Silaturahmi AKD bersama Gus Bupati dan Wakil Bupati ini dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah, Ketua TP PKK Gresik Nurul Haromaini Ali dan Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik Achmad Washil Miftachul Rachman. Kemudian hadir juga Asisten I merangkap Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Gresik Suyono, serta Kepala Inspektorat Eddy Hadisiswoyo.
Bupati Fandi Akhmad Yani pada kesempatan bertemu dengan para kepala desa se-Kabupaten Gresik menyinggung mitigasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan sapi di Kabupaten Gresik. Untuk mencegah persebaran wabah PMK ini telah diterbitkan peraturan bupati (Perbup). Ditetapkan, sapi yang terpapar tidak boleh dibawa ke rumah potong hewan (RPH).
“(Sapi) harus dipotong di tempat dengan uang ganti rugi sebesar Rp 10 juta melalui Dana Tidak Terduga (DTT),” ungkap Gus Yani, sapaan akrab Bupati Fandi Akhmad Yani.
Selain itu, Pemkab Gresik akan memberikan vitamin dan vaksin untuk hewan terjangkit PMK itu. “Sasaran PMK adalah pada sapi yang masih kecil dengan tingkat kematian 50 sampai dengan 60 persen. Sedangkan tingkat kematian pada sapi dewasa hanya 1 sampai 2 persen saja dan daging sapi yang terpapar PMK masih aman di konsumsi,” kata Gus Yani.
“Ini harus disampaikan kepada seluruh masyarakat yang mempunyai hewan ternak untuk tidak panic selling,” tambahnya.
Sementara itu, Wabup Aminatun Habibah dan Ketua Tim PKK Gresik Nurul Haromaini Ali lebih fokus tentang Pemberdayaan UMKM. Sektor non formal ini terbukti mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Kalau semua berjalan baik, maka UMKM ini juga tentunya akan memberikan pemasukan yang baik untuk Kabupaten Gresik,” kata Wabup perempuan pertama di Kabupaten Gresik ini. (sto)







