SIDOARJO (RadarJatim.id) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo akan kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada warga di masa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat akhir pekan ini.
Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sidoarjo, Misbakhul Munir usai mengikuti rapat koordinasi dengan Panitia Kerja (Panja) Covid-19 dan Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo, Rabu (14/07/2021).
“Rencananya, paket sembako ini bakal didistribusikan melalui desa/kelurahan pada akhir pekan ini,’ kata Misbakhul Munir saat dikonfirmasi diruang paripurna DPRD Kabupaten Sidoarjo.
Ia juga mengatakan bahwa pagi tadi pihaknya sudah mengadakan zoom meeting dengan camat dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang hasilnya akan melakukan pendataan bagi para penerima bantuan.
Setelah itu hasilnya akan dikirim ke Dinsos Kabupaten Sidoarjo untuk dibuatkan Surat Keputusan (SK) sebagai penerima bantuan yang jumlahnya sekitar 35 ribu paket sembako.
“Setiap paket sembako berisikan 10 kg beras, 1 kg gula, tepung dan 1 liter minyak goreng,” katanya.
Dijelaskan oleh Misbakhul Munir bahwa pihaknya sudah mengalokasikan anggaran sebesar RP 15 Milyar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sidoarjo 2021 untuk membiayai pelaksanaan program tersebut.
“Selain untuk bansos sembako, dana tersebut juga dicadangkan untuk pemberian bantuan bagi warga yang menjalani isoman (isolasi mandiri,red),” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo, Zuhaida mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya sudah menyiapkan dua lokasi shelter isolasi terintegrasi bagi warga terinfeksi Covid-19 yang tanpa gejala atau bergejala ringan.
Dua shelter yang sudah disiapkan oleh Dinkes Kabupaten Sidoarjo itu berada di hotel Delta Sinar Mayang dan gedung Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) lama di Kecamatan Sedati.
“Delta Sinar Mayang berkapasitas 60 orang, dan kemarin kami baru buka di gedung Puskesmas lama di Sedati dengan kapasitas 73 orang,” ungkapnya.
Terkait desakan pendirian tempat isolasi serupa diwilayah lain, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Sidoarjo, dr. Abdillah Alhadad menuturkan bahwa hal itu masih mungkin dilakukan karena ada lokasi yang sudah direkomendasikan.
“Kalau shelter isolasi, ya bisa-bisa saja. Asal tempatnya ada, bednya juga sudah siap. Tapi ya kita lihat dulu kebutuhannya, wong dua tempat yang sudah ada itu saja juga masih belum penuh,” tuturnya.
Namun jika yang diminta adalah Rumah Sakit (RS) darurat, ia memastikan bakal ada kendala yang cukup besar untuk merealisasikannya, karena membutuhkan biaya dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak sedikit.
“Nakes (tenaga kesehatan,red) nya gimana? Sekarang saja kita sudah berdayakan 144 orang relawan yang kita rekrut dari lima sekolah tinggi kesehatan yang ada di Sidoarjo. Belum lagi soal alkes (alat kesehatan,red) nya, seperti tabung oksigen dan juga ventilatornya,” terangnya. (imams)







