KEDIRI (RadarJatim.id) — Sejumlah warga Badas Raya, Kediri, yang mayoritas pemuda menggeruduk 2 perusahaan, yakni PT Sariguna Primatirta Tbk dan PT Voda Indonesia, Selasa (8/10/2024). Aksi itu mereka lakukan karena sejak berdiri dan beroperasinya, kedua perusahaan itu dinilai kurang memberikan kemaslahatan kepada masyarakat sekitar perusahaan.
Kedua perusahaan tersebut kebetulan memiliki cabang di Desa/Kecamatan Badas, Kediri, Jawa Timur. Kepada manajemen perusahaan tersebut, para pemuda yang dikoordinatori oleh Hudlori, menyampaikan 4 poin tuntutan, yakni :
- Kontribusi perusahaan di bidang kegiatan amal, seperti donasi yatim & dhuafa, sumbangan, hibah program UMKM dan bantuan, khususnya kegiatan pemuda Badas Raya.
- Rekrutmen karyawan mengutamakan zona: a) Warga Desa Badas; b) Warga Kecamatan Badas selain desa Badas; c) Warga di luar Kecamatan Badas.
- Khusus warga Desa Badas dimudahkan persyaratan, dan melalui kontrol pemuda Badas Raya.
- Melaksanakan program kerja sama di bidang usaha yang bernilai ekonomi untuk pemuda.
Mengenai tuntutan tersebut, pihak PT Voda Indonesia usai bermediasi dengan pemuda Badas Raya memberikan tanggapan, segera mencari solusi atas tuntutan yang dikeluhkan oleh masyarakat sekitar.
“Saya percaya ini adalah niat baik dari pemuda Badas Raya untuk menyampaikan harapan dari masyarakat sekitar. Mungkin dari kami selaku pihak Voda selama ini ada sesuatu yang perlu ditingkatkan. Yang pasti kami memiliki visi dan misi untuk kemanfaatan dan kemaslahatan, seperti yang diungkapkan oleh warga tadi,” kata Wakil Manajemen PT Voda Indonesia, Ahmad Yusuf, di hadapan para pemuda.
Dari beberapa poin tuntutan tersebut, lanjut Yusuf, pihaknya segera menindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku di perusahaan. Ia memastikan telah mencatat semua aspirasi para pemuda Badas Raya saat bermediasi.
“Untuk saat ini kami tampung, kemudian kami sampaikan ke pimpinan, karena kami juga karyawan. Nanti akan kami koordinasikan seperti apa evaluasi ke depannya,” ungkapnya.

Senada dengan PT Voda Indonesia, PT Sariguna Primatirta Tbk juga telah menerima masukan yang warga yang selama ini dinilai belum memberikan manfaat maksimal buat warga.
“Jadi intinya, kami sudah menerima segala masukan oleh pemuda Badas Raya dengan harapan bisa direalisasikan. Kami akan berupaya untuk mengutamakan dan kontribusi kepada warga Badas. Nanti teknisnya akan sambil berjalan, sesuai dengan koordinasi yang telah disepakati dengan pemuda Badas Raya,” ujar Kepala Gudang PT Sariguna Primatirta Tbk, Riski Kurniawan.
Sementara itu, Korlap aksi, Hudlori, mengatakan, gerakan itu dilakukan untuk memahamkan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing pihak. Pemahaman itu, khususnya buat para pemuda dan pihak perusahaan.
Ia menyebut, keberadaan perusahaan di lingkungan Desa Badas memang membawa dampak positif, salah satunya adalah mengurangi pengangguran. Namun, pihak perusahaan juga jangan membodohi masyarakat, karena ada kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan sesuai Undang-undang yang berlaku, serta Peraturan Pemerintah tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.
Selanjutnya, tandas Hudlori, pihaknya akan melakukan pengawalan melalui advokasi tentang pentingnya kepeduli lingkungan dan hak serta kewajiban perusahaan kepada masyarakat. Dengan demikian, keberadaan perusahaan di desa itu membawa kemaslahatan dan kemanfaatan yang saling menguntungkan dan masyarakat tidak hanya jadi penonton.
“Ke depannya, jika dari pihak perusahaan tidak ada evaluasi yang tidak sesuai dengan harapan warga, tidak menutup memungkinkan para pemuda Badas Raya akan melakukan aksi yang lebih besar lagi,” tegas Hudlori. (rul)







