SURABAYA (RadarJatim.id) – Pemkot Surabaya bersama jajaran samping (TNI-Polri) allout memberikan pengawasan intensif saat malam tahun baru. Mereka bahkan mendirikan posko di delapan perbatasan Kota Surabaya menghalau warga dari luar kota yang masuk.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengimbau, warga luar kota yang tidak punya kepentingan atau urusan pekerjaan, agar tidak ke Surabaya saat malam tahun baru.
“Delapan batas kota yang masuk Surabaya juga akan kita lakukan filtrasi. Artinya, bukan penutupan total, tapi kita filter dari Dinkes (Dinas Kesehatan) juga siap, kita buka posko di delapan titik. Untuk masuk Surabaya ada posko untuk rapid test atau swab massal di sana,” katanya.
Nantinya saat malam tahun baru, bagi warga Surabaya yang akan masuk ke kota diharuskan mengikuti swab yang telah disiapkan di delapan posko tersebut.
Sementara itu, untuk warga luar Surabaya diimbau agar tidak masuk ke Kota Pahlawan jika tidak ada urusan mendesak. “Tapi kalau memang dia (warga luar Surabaya) ada kerja malam (di Surabaya), tetap boleh masuk dengan swab di tempat,” kata WS sapaan lekatnya.
Whisnu menambahkan, pihaknya juga telah menginstruksikan para camat dan lurah agar mendata warganya yang usai bepergian ke luar kota saat libur Natal dan Tahun Baru.
“Jadi yang datang warganya yang habis dari liburan lebih dari 3 hari akan kita lakukan swab lewat Puskesmas terdekat,” jelas dia.
Di sisi lain, saat ini Pemkot Surabaya sedang merampungkan Peraturan Wali Kota (Perwali) yang baru terkait penegakan protokol kesehatan. “Dalam Perwali baru itu, para camat dapat melakukan penegakan protokol kesehatan kepada warga yang melanggar, sehingga mereka tidak harus tergantung pada petugas Satpol PP,” tandas WS. (Psy/red)







