BANYUWANGI – Gandeng kepolisian, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan akan segera melakukan razia Penambangan Emas Tanpa Izin atau PETI diwilayah Kecamatan Pesanggaran. Tepatnya di petak 79, blok 56, wilayah administrasi Desa Pesanggaran dan Sumberagung.
“Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, tinggal menunggu pelaksanaan,” ucap Administratur (ADM) Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Panca Putra Maju Sihite SHut MSc, melalui Waka ADM Muhlisin Saparna, Minggu (11/7/2021).
Disebutkan, razia ini merupakan tindak lanjut patroli gabungan yang digelar Forpimka Pesanggaran, Kepala Desa (Kades) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pesanggaran, Kades dan BPD Sumberagung, pada Kamis, 1 Juli 2021. Yang langsung ditindaklanjuti oleh pihak Perhutani KPH Banyuwangi Selatan.
Di petak 79 blok 56, didapati sedikitnya 18 kelompok PETI. Dalam menjalankan aksinya, mereka yang berasal dari beberapa desa di Kabupaten Banyuwangi dan luar daerah, menggunakan alat mesin dongfeng.
“Mereka sudah kita ingatkan bahwa kegiatan penambangan di petak 79 tersebut merupakan kegiatan ilegal dan melanggar Undang-Undang Nomor 41 tahung 1999 tentang Kehutanan, pasal 50 ayat 3 (g) dengan ancaman 10 tahun atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,” jelas Muhlisin.
Selain melanggar hukum, lanjutnya, dampak dari PETI ini menimbulkan kerusakan lingkungan dan telah menyebabkan adanya genangan dan pendangkalan sungai Gonggo. Yang pada musim penghujan berpotensi menimbulkan banjir disekitar wilayah desa Pesanggaran dan Sumberagung.
“Kita juga mendapati keterangan bahwa ada unsur pemodal dalam aktivitas PETI ini,” ungkap Waka ADM Perhutani KPH Banyuwangi Selatan.
Mewakili ADM, Muhlisin juga meminta peran serta masyarakat untuk tidak segan melapor jika terdapat oknum petugas Perhutani yang diduga terlibat dalam aktivitas PETI di petak 79 blok 56.
“Silahkan dilaporkan, pelapor akan kita jamin kerahasiaan. Dan oknum yang terlibat akan kita tindak tegas,” cetusnya. (*)
