GRESIK (RadarJatim.id) — Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani didampingi Wakil Bupati Asluchul Alif menerima kunjungan kerja Bupati Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, Irwan Bachri Syam, Senin (20/10/2025). Kunjungan Bupati Luwu Timur beserta rombongan ini bertujuan mempelajari dan memperluas model budi daya ikan bandeng dan olahan yang sukses di Gresik.
Dalam pertemuan dengan Bupati Yani, Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam mengungkapkan ketertarikannya pada keberhasilan Kabupaten Gresik hingga dicanangkan sebagai Kampung Bandeng oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Di Kabupaten Luwu Timur ada 12.000 hektare tambak yang tersebar di empat kecamatan yang dikelola masyarakat. Maka, setelah ini kami beserta rombongan ke lapangan untuk melihat bagaimana pengembangan budi daya dan produksi bandeng di Gresik yang di atas rata-rata,” ungkapnya.
Untuk itu, maksud dan tujuan program desa unggul, maju dan sejahtera, rombongan akan mendalami seluruh tahapan budi daya, mulai dari pengolahan lahan tambak, pembibitan, pemeliharaan, pemberian pakan dan pupuk, hingga teknik pembesaran ikan bandeng dari tahap nener sampai siap konsumsi maupun olahannya.
“Untuk sementara ini, produksi ikan bandeng dari Luwu Timur kami kirim ke Makassar masih dalam mentahan. Mudah-mudahan setelah studi tiru ini kita akan memperluas dan mengembangkan budidaya dan meningkatkan produksi ikan bandeng di sana,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kunjungan program pembangunan desa unggul juara tahun 2025 di Kabupaten Gresik sebagai lokus pengembangan perikanan komoditas bandeng.
“Potensi Kabupaten Gresik luas lahan budi daya sejumlah 28.653,26 hektare yang terdiri atas tambak payau 15.601,26 hektare, tambak tawar 13.052,01 hektare. Jumlah pembudi daya ikan sejumlah 20.279 orang, terdiri atas pemilik tambak 15.728 orang dan pandega 4.550 orang,” terangnya.
Lebih lanjut, Bupati Yani mengungkapkan, konsep kampung perikanan budi daya merupakan kawasan terintegrasi dari hulu (teknologi budi daya) sampai hilir (pengolahan dan pemasaran). Hal itu bertujuan meningkatkan produksi ikan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan pemberdayaan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat pelaku usaha.
“Produksi perikanan budi daya Kabupaten Gresik tahun 2024 sebesar 155.972 ton dengan nilai produksi Rp 3.286.479.000. Dengan produksi ikan bandeng sebagai komoditas unggulan, yaitu sebesar 90.416 ton,” ungkapnya.
Dikatakan, ikan bandeng telah menjadi simbol identitas Kabupaten Gresik yang mencerminkan kekayaan sumber daya perikanan dan kehidupan masyarakat pesisir. Kabupaten Gresik sebagai produsen ikan bandeng di Indonesia mulai dari gelondongan atau benih sampai dengan ukuran konsumsi.
Selain berkembangnya perikanan budi daya, diikuti pula dengan berkembangnya usaha pengolahan dan pemasaran ikan bandeng yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk perikanan.
“Produk olahan ikan bandeng berupa otak-otak bandeng, mi bandeng, bandeng asap, bandeng presto, kerupuk bandeng, bandeng tanpa duri, abon tulang bandeng, stik bandeng, dimsum bandeng, bakso bandeng, serta produk olahan lainnya.”
Setelah sesi diskusi, Bupati Luwu Timur beserta rombongan melakukan kunjungan lapangan ke kampung budi daya ikan bandeng di Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah. (sto)







