KEDIRI (RadarJatim.id) – Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri kembali mencatat prestasi di dunia pendidikan tinggi. Kampus ini berhasil mempertahankan posisinya di Klaster Madya untuk tahun kedua secara berturut-turut.
Berdasarkan hasil Klasterisasi Perguruan Tinggi Tahun 2026 yang diumumkan oleh Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) pada 4 November 2025, Uniska Kediri berhasil mempertahankan posisinya di Klaster Madya untuk tahun kedua berturut-turut.
Capaian ini menjadi bukti konsistensi Uniska Kediri dalam menjaga mutu riset dan pengabdian kepada masyarakat, di tengah persaingan perguruan tinggi yang semakin ketat dan tuntutan peningkatan kinerja akademik yang tinggi.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Uniska Kediri, drh Ertika Fitri Lisnanti, MSi, menyampaikan rasa syukur sekaligus kebanggaannya atas capaian tersebut. Menurutnya, prestasi ini tidak hanya menggambarkan keberhasilan lembaga, tetapi juga hasil kerja keras dan dedikasi seluruh dosen serta peneliti di lingkungan Uniska.
“Capaian Klaster Madya ini merupakan hasil kerja keras bersama. Para dosen dan peneliti terus berupaya menghasilkan karya ilmiah, inovasi, dan pengabdian yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Kami sangat mengapresiasi semangat kolaboratif yang telah ditunjukkan,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).
Ertika menjelaskan, mempertahankan posisi di Klaster Madya bukan hal yang mudah. Sistem penilaian klasterisasi perguruan tinggi saat ini semakin kompetitif, karena berbasis data kinerja yang diambil dari Science and Technology Index (SINTA) selama periode 2022–2024.
“Penilaian mencakup berbagai aspek, mulai dari publikasi ilmiah, kekayaan intelektual, kolaborasi riset, hingga dampak kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Jadi tidak hanya soal jumlah, tapi juga kualitas dan relevansinya terhadap kebutuhan publik,” terangnya.
Meski berhasil mempertahankan capaian, Uniska Kediri tidak ingin berpuas diri. Pihak kampus kini menargetkan peningkatan menuju Klaster Utama pada periode penilaian berikutnya. Upaya tersebut akan dilakukan melalui penguatan riset unggulan, perluasan kerja sama dengan mitra strategis, serta peningkatan kapasitas dosen dalam publikasi internasional.
“Kami sedang mendorong para dosen agar lebih aktif menghasilkan publikasi bereputasi, memperbanyak paten, dan menjalin kemitraan riset lintas institusi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membawa Uniska naik level ke Klaster Utama tahun depan,” tambahnya.
Selain fokus pada riset, Uniska Kediri juga terus memperluas kegiatan pengabdian masyarakat yang berbasis potensi lokal. Melalui berbagai program pemberdayaan dan inovasi sosial, kampus berupaya menghadirkan solusi atas persoalan di bidang ekonomi, lingkungan, dan pendidikan.
Capaian Klaster Madya, menurut Ertika, menjadi motivasi bagi seluruh sivitas akademika untuk terus meningkatkan kinerja dan kontribusi nyata.
“Kami ingin riset dan pengabdian di Uniska tidak hanya berhenti di laporan atau jurnal, tetapi benar-benar memberikan manfaat dan perubahan di masyarakat,” terangnya.
Dari sisi kelembagaan, LPPM Uniska Kediri juga berencana memperkuat tata kelola penelitian dengan memperluas kolaborasi bersama pemerintah daerah, dunia industri, serta lembaga riset nasional. Pendekatan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas sekaligus relevansi hasil riset dengan kebutuhan pembangunan daerah.
Klasterisasi perguruan tinggi sendiri merupakan upaya pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk memetakan kinerja riset dan pengabdian di seluruh perguruan tinggi Indonesia. Melalui sistem ini, kampus didorong untuk meningkatkan mutu dan memperkuat peran mereka sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi.
Dengan keberhasilan mempertahankan Klaster Madya, Uniska Kediri semakin menegaskan diri sebagai perguruan tinggi yang progresif dan berorientasi pada kemajuan daerah. Kampus ini berkomitmen menjadikan riset dan pengabdian sebagai pilar utama dalam mewujudkan visi sebagai universitas Islam unggul yang memberi kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.
“Kami tidak ingin sekadar mengejar peringkat, tetapi memastikan bahwa setiap hasil riset dan pengabdian dari Uniska benar-benar berdampak bagi masyarakat luas,” pungkas Ertika. (rul)







