SURABAYA (Radar Jatim.id) — Laut memiliki banyak hal yang belum kita ketahui. Ada keindahan sekaligus misteri yang tak pernah tersentuh daratan.
Inilah pesan tersirat dari lukisan karya Aisyah Hilya (usia 10 tahun), seniman cilik dari Gresik yang dipamerkan dalam pameran Internasional seni rupa SENGKUNI 7 di kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) 13-17 November 2025.
“Lukisan yang berjudul “Terumbu Karang“, degan media cat akrilik di atas kanvas berukuran 100×100 cm, yang dikerjakan tahun 2025 ini adalah jendela menuju keindahan dan misteri itu,”, ujar Arik S. Wartono, pendiri sanggar DAUN yang merupakan pembimbing Aisyah Hilya yang bernama lengkap Hilyah Aisyah Darmawan, Jumat (14/11/2025).
Dikatakan, terumbu karang merupakan mahakarya arsitektur hidup yang dibangun oleh jutaan polip karang kecil. Masing-masing polip bekerja dalam keheningan, menciptakan pilar, lengkungan, dan menara dengan warna-warni yang memukau. Ikan-ikan badut menari di sela anemon yang berayun, pari manta raksasa melintas anggun, dan penyu hijau tua berenang perlahan, seolah membawa cerita dari masa lalu.
Cahaya matahari, lanjut Arik, menembus permukaan, menciptakan permainan warna yang magis, menerangi setiap lekuk dan celah, membuat dunia bawah laut ini hidup dan bernapas dalam harmoni. Dan, tentu saja semua ini mesti dijaga kelestariannya.
Istilah SENGKUNI pada pameran seni rupa Unesa ini merupakan akronim atau singkatan dari Serangkaian Ungkapan Karya Seni. Meskipun nama tersebut mengambil inspirasi dari tokoh pewayangan Sengkuni yang dikenal cerdas dan licik, dalam konteks pameran ini, maknanya lebih merujuk pada rangkaian kegiatan untuk mengungkapkan ide dan kreativitas melalui karya seni rupa.
Pameran seni rupa tahun ke-7 yang diselenggarakan oleh Unesa kali ini dikuratori oleh Dimas Tri Pamungkas, kurator muda Jawa Timur yang merupakan salah satu alumni Prodi Seni Rupa Unesa.
Pameran Seni Rupa Internasional Sengkuni 7 secara resmi dibuka pada Kamis, 13 November 2025, oleh Didik Nurhadi, MPd, MA, PhD, Wakil Dekan III yang membidangi Kemahasiswaan dan Alumni, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), mewakili Dekan FBS sekaligus rektor Unesa.
Pameran berlangsung pada 13–17 November 2025. Pameran ini bertema “Harmony” dan menampilkan karya seni dari berbagai seniman dari dalam dan luar negeri, termasuk karya seni anak-anak (Sengkuni Kids).
Pameran berlokasi di Gedung T3, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Surabaya (Kampus Lidah Wetan)dengan tema: “Harmony” dan tiket: Rp 20.000. Selain pameran, acara ini juga menampilkan diskusi, pentas musik (live music), workshop dan lokakarya (artist talk). (har)







