KEDIRI (RadarJatim.id) — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dari 3 dapur sehat satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang diplot, baru 1 dapur di Kecamatan Kayen Kidul, yang sudah beroperasi dan melayani warga sejak Senin (13/1/2025) lalu. Satu unit lagi baru siap beroperai Sabtu (18/1/2025) besok dan satu unit lainnya, progres pembangunannya sudah mencapai 90 persen.
Program makan gratis yang diberlakukan pada jam kerja ini, di Kabupaten Kediri dialokasikan 3 titik lokasi dapur sehat SPPG, meliputi 1 dapur di Kecamatan Pagu, dan 2 tempat lainnya di Kecamatan Pare. Namun, dari 3 dapur sehat yang dialokasikan, hingga kini baru 1 unit yang sudah siap dan telah melayani penerima manfaat, yakni di Desa Bangsongan, Kecamatan Kayen Kidul.
Menurut salah satu kepala SPPG di Desa Tertek, Kecamatan Pare, keterlambatan launching atau pengoperasian dapur sehat itu terjadi karena ada kendala teknis, serta menunggu pihak Badan Gizi Nasional (BGN). Tak dijelaskan apa kendala teknis yang dimaksud.
“Sebenarnya dari kami sudah beres dan selesai, hanya tinggal menunggu keputusan lebih lanjut dari BGN pusat,” ujar Kepala SPPG, Alannadya Adila, Jumat (17/1/2025).
Sedangkan untuk kesiapan dapur sehat di Desa Tertek yang bertempat di PPTQ Sirojul ‘Ulum Pare, progres pembunn saat ini sudah mencpai 90%, sehingg progrm MBG segera bisa dilaksanakan. Di Desa Tertek, menurut data yang dihimpun, terdapat 14 madrasah yang akan menjadi sasaran distribusi, dengan total 3.500 murid penerima manfaat.
Sementara melalui mitra kerja BGN, Agus Yusron Ahmad, yang sekaligus pengasuh di Yayasan Pesantren berbasis tahfidz Quran ini, mengungkapkan, sebenarnya dapur sehat sudah bisa digunakan, dan hanya menunggu juknis selanjutnya dari Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dan BGN. Bahkn ke depannya, lanjutnya, bangunan berukuran 10 x 15 meter yang digunakan sebagai tempat masak ini rencananya melibatkan 47 personel gabungan dengan sistem 4 shift.
“Nah, yang dimaksud gabungan ini adalah dari masyarakat sekitar, juga para santri agar bisa membantu sedikit-sedikit,” ungkap Gus Yus sapaan akrabnya.
Rencananya, bangunan dapur yang telah disediakan berukuran 10 x 15 meter ini hanya akan menjadi langkah awal dan akan ada perluasan dengan ukuran 6 x 5 meter, sembari menunggu dimulainya program MBG berjalan. Bukan hanya itu, mitra kerja dari BGN ini juga telah menyiapkan 3.600 alat makan untuk mengantisipasi adanya kekurangan atau perubahan data yang diterima pihak SPPG.
Sementara untuk dapur sehat yang kedua, bertempat di Jl. Lawu, Kelurahan/Kecamatan Pare. Kabarnya, launching akan berlangsung pada Sabtu (17/1/2025) besok. Launching ini juga disertai dengan simulasi untuk menentukan evaluasi ke depannya usai berjalannya program MBG di Kelurahan Pare. (rul)







