Program Sekolah Penggerak (PSP) merupakan program pemerintah dalam bidang pendidikan yang diharapkan mampu menjadi ujung tombak dalam mendorong transformasi pendidikan di Indonesia. Tidak hanya fokus pada peningkatan mutu pembelajaran di lingkup internal, PSP juga menggagas pengimbasan, sebuah mekanisme yang memungkinkan sekolah-sekolah lain merasakan dampak positif dari program ini.
SMA Islam Parlaungan Waru Sidoarjo merupakan satu diantara 40 sekolah jenjang SMA yang berada di Provinsi Jawa Timur yang terhitung mulai tahun 2021 melaksanakan program Kurikulum Merdeka. Tahun 2004 saat ini merupakan tahun ke empat, dimana menjadi tahun program pengimbasan melalui program berbagi praktik baik di sekolah yang ditentukan berdasarkan rapor Pendidikan. Kegiatan yang menjadi piloting program aktualisasi kurikulum Merdeka dilaksanakan selama 4 – 5 bulan di sekolah imbas.
Program pengimbasan bermula dari sosialisasi pelaksana pada sekolah imbas, dilaksanakan pada selasa, 30 Juli 2024 yang dihadiri oleh Kepala SMA Wachid Hasyim 3 Sedati, SMA Wachid Hasyim 4 Waru, dan SMA Ulul Albab Taman bersama W aka Kurikulumnya.
Program ini gayung bersambut karena menjadi awal langkah positif dalam Perencanaan Berbasis Data sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Syamsul Huda, M.Pd selaku kepala SMA Wachid Hasyim 4 Waru. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi penguatan pemahaman dalam membaca raport Pendidikan, “selama ini kita belum faham apa yang seharusnya dilakukan dengana danya rapor Pendidikan, dan semoga kegiatan pengimbasan ini dapat menjadi jalan ikhtiar bagaimana meningkatkan kualitas Pendidikan di sekolah kami, tegasnya”.
Slamet, S.Si selaku Kepala SMA Islam Parlaungan sebagai pelaksana Pengimbasan, menjelaskan bahwa Program Pengimbasan adalah langkah strategis dalam pembinaan dan pengembangan mutu satuan pendidikan lain, mencakup aspek pengembangan sumber daya manusia, pembelajaran Kurikulum Merdeka, digitalisasi sekolah, hingga perencanaan berbasis data.
“Tujuan utamanya dalam kegiatan ini adalah menciptakan ekosistem belajar yang berkualitas di seluruh satuan pendidikan,” tegasnya. Dengan kata lain, pengimbasan diharapkan bisa memperluas dampak PSP, mempercepat transformasi di sekolah-sekolah lain, dan mewujudkan visi pendidikan Indonesia yang lebih baik sebagai Lembaga Pendidikan yang berkualitas.
Budaya berbagi menjadi salah satu nilai utama yang diusung dalam program ini. “Empati, berbagi, dan berkolaborasi menjadi semangat dalam mendorong terciptanya transformasi ekosistem Pendidikan di sekolah sekolah lain,” ungkap Slamet. Melalui pengimbasan, praktik baik yang sudah diterapkan di sekolah-sekolah pelaksana PSP diharapkan dapat ditularkan ke sekolah lain, sehingga terjadi perbaikan kualitas pembelajaran secara menyeluruh.
Tahapan pengimbasan diawali dengan asesmen awal melalui analisis Rapor Pendidikan. “Dokumen rencana kerja pengimbasan sudah harus disiapkan pada Juli 2024,” tambah Slamet. Proses pengimbasan sendiri akan berlangsung mulai Agustus hingga Desember 2024, dengan tema yang dipilih berdasarkan kebutuhan sekolah imbas.
Dalam pelaksanaannya, tiga aktivitas utama yaitu pelatihan, penguatan komunitas belajar, dan pendampingan, menjadi satu rangkaian yang tidak terpisahkan. “Pelatihan diberikan untuk meningkatkan pemahaman dan berbagi praktik baik terkait pengembangan SDM, Kurikulum Merdeka, digitalisasi sekolah, dan perencanaan berbasis data,” jelasnya.
Tak hanya itu, penguatan komunitas belajar dan pendampingan juga diberikan untuk memastikan keberhasilan pengimbasan. Pendampingan ini dilakukan dalam bentuk bimbingan dan pemantauan perkembangan, sekaligus mencari solusi atas kendala yang dihadapi.
“Pengimbasan bisa dilakukan oleh kepala sekolah, komite pembelajaran, dan guru yang berasal dari sekolah pengimbas yang dianggap mampu berbagi praktik baik,” tegas Slamet. Melalui program ini, transformasi pendidikan di Indonesia diharapkan dapat terwujud lebih cepat dan merata.
Pengimbasan pertama SMA Islam Parlaungan dilaksanakan pada Selasa, 17 September 2024 di Ruang Multimedia SMA Ulul Albab Taman yang dihadiri 25 Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan tim pengimbas yang dikoordinatori Slamet, S.Si selaku KS Penggerak bersama Komite Pembelajaran sebanyak 3 orang.
Berdasarkan tema yang diharapkan oleh sekolah imbas yaitu Perencanaan Berbasis Data dalam Rapor Pendidikan. Tutur Bapak Fajar, selaku Kepala SMA Ulul Albab mengungkapkan bahwa perlunya penguatan pemahaman pendidik dan tenaga kependidikan di sekolahnya dalam membaca dan memahami raport pendidikn yang berkaitan dengan literasi, numerasi, karakter, kualitas pembelajaran dan aspek lainnya. Tegasnya, melalui program pengimbasan diharapkan mampu menambah pemahaman dan aktualisasi guru dalam memberikan layanan prima dalam pembelajaran, tuturnya.*
*) Penulis, Kepala SMA Islam Parlaungan Waru Sidoarjo