SURABAYA (RadarJatim.id) Partai Amanat Nasional (PAN) saat ini semakin terbuka merangkul di luar basis massa tradisionalnya selama ini termasuk dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Hal tersebut membuat elektabilitas PAN terus naik.
Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam menilai langkah PAN tersebut sebagai hal yang cukup tepat. Menurutnya, hal tersebut untuk memperluas jangkauan pemilih PAN.
“Menurut saya tetap masuk akal jika melihat perolehan PAN selama ini enggak bisa hanya mengandalkan pemilih loyal Muhammadiyah,” kata Surokkim.
Dalam sejumlah survei memang menunjukkan elektabilitas PAN terus bergerak naik. Misalnya terlihat dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang memperlihatkan elektabilitas PAN berhasil memperoleh angka sebesar 4,2 persen.
Hal yang serupa juga ditunjukkan oleh Lingkaran Survei Indonesia Denny JA yang menunjukkan elektabilitas PAN sebesar 4.0 persen. Perolehan tersebut cukup mengantarkan para wakil PAN mengemban amanah di gedung DPR RI.
Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia (IPI) juga juga menunjukkan elektabilitas PAN berhasil menembus 4,3 persen. Raihan tersebut naik pesat dari bulan Juni yang hanya memperoleh angka 3,1 persen.
Meski begitu, Surokkim mengatakan langkah PAN tersebut harus dilakukan bersamaan dengan merawat basis massanya selama ini. Dengan begitu, PAN akan semakin kuat menghadapi Pemilu 2024.
“Ya menjadi partai terbuka selalu bs plus minus,” ungkapnya. (RJ01/RED)







