SIDOARJO (Radarjatim.id) – Sekitar 430 siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo terlihat sangat antusiasi mengikuti Baitul Arqom. Antusias tersebut terlihat ketika mereka mengikuti salah satu program kegiatan dalam Baitul Arqom, yang diselenggarakan pada (28/3/2023) siang, yakni saat prosesi praktek merawat/pemulasaraan janazah.
Ungkapan tersebut disampaikan salah satu siswa Albin Putera P. Siswa kelas X 7 ini mengaku sangat senang sekali mendapatkan ilmu seperti ini, karena memandikan jenazah itu jarang sekali dilakukan oleh anak-anak remaja. “Kami sangat senang sekali, dan keilmuan ini akan saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Nantinya, kami harus berani untuk merawat jenazah, khususnya di lingkungan sendiri,” ungkap Albin.
Mereka dengan tekun mengikuti penjelasaan dari gurunya, yaitu Nur Hasan Basri sebagai guru Al Islam dan Kemuhammadiyahan, tentang pengenalan proses kehidupan nyata yang suatu saat pasti dihadapi oleh anak-anak dan kita semuanya. “Jadi materi yang kami berikan, minimal ada empat kewajiban pemulasaraan jenazah yang diajarkan, mulai dari memandikan, mengkafani, mensholati dan mengubur,” jelas Nur Hasan.

Oleh karena itu, dengan pengalaman seperti ini, mereka nantinya berani saat menghadapi bila ada kerabat atau keluarganya yang meninggal dunia bisa rawat sendiri tanpa menunggu dari orang lain. Jadi pembekalan ilmu perawatan jenaiz ini sangat bermanfaat sekali. “Setidaknya, dalam pelaksanaannya, setiap siswa yang mengikuti dianjurkan untuk menerapkan sesuai sunnah yang telah ditentukan,” katanya.
Kepala SMAMDA Sidoarjo, M. Zainul Arifin, S.Kom., M.M mengatakan dalam Baitul Arqom ini, khususnya yang kegiatan merawat jenazah adalah untuk mempersiapkan siswa kita untuk membantu masyarakat, khususnya keluarganya masing-masing. “Jadi, anak-anak bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sehingga setelah kegiatan Baitul Arqom ini diharapk an bisa mengaplikasikan sesuai dengan harapan orang tua menitipkan anak-anaknya ke SMAMDA,” harap Zainul Arifin.(mad)







