JOMBANG(RadarJatim.id) RS Hasyim Asy’ari akhirnya kini tuntas pengerjaannya dan diresmikan pada 8 Agustus 2023. Peresmian rumah sakit ini menjadi penanda mimpi Gus Sholah yang kini terwujud. Hj. Farida Salahuddin Wahid, istri Alm. KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah) tampak bahagia dan bangga. Lantaran mimpi suami tercinta untuk memiliki rumah sakit di kawasan pesantren terwujud.
“Alhamdulillah pada sore hari ini kita dapat berkumpul untuk menyaksikan Rumah Sakit Hasyim Asy’ari, kerjasama Pesantren Tebuireng dan Dompet Dhuafa. Memang pada awalnya, Gus Sholah di awal-awal mengasuh pondok pesantren, banyak yang beliau lihat dan banyak yang menjadi mimpi beliau. Gus Sholah itu mimpinya banyak sekali. Rumah Sakit ini menjadi salah satunya yang akhirnya diinisiatori oleh Pak Parni dan Gus Sholah,” katanya.
Dikatakan, Pak Parni dan Gus Sholah memang teman dekat, dan suatu ketika keduanya melihat rumah sakit Dompet Dhuafa yang pertama, berada di Parung (Bogor). Kemudian Gus Sholah berpikir, ini kalau ada di Tebuireng, sangat-sangat bermanfaat. Hj. Farida menambahkan bahwa waktu itu Gus Sholah berpikir akan membantu santri dan masyarakat sekitar. Akhirnya, Gus Sholah dan Pak Parni mulai membuat rancangan-rancangan.
Meski pada akhirnya, pembangunan (RS Hasyim Asy’ari) baru di lantai 1, Gus Sholah wafat. Tentunya pembangunan tersebut harus diteruskan. Terwujudnya RS Hasyim Asy’ari Dompet Dhuafa menjadi bukti nyata kolaborasi Dompet Dhuafa dengan Pesantren Tebuireng.
Kemudian, Parni Hadi, selaku Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa yang bersama Gus Sholah menginisiasi hadirnya RS Hasyim Asy’ari berucap, “Saya dan Mas Sholah, boleh bermimpi, boleh berangan-angan. Tapi, hari ini Mbakyu (Hj. Farida), a dreams comes true, mimpi menjadi kenyataan,” katanya.
Pada 8 Agustus 2023, RS Hasyim Asy’ari Dompet Dhuafa diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang turut dihadiri Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfuzh, Istri Alm. Gus Sholah, Hj. Farida Salahuddin Wahid, dan Inisiator sekaligus Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi beserta jajarannya, serta para donatur maupun stakeholder yang terlibat.
“Kalau kita sering bercerita bagaimana industri 4.0, society 5.0, maka sesungguhnya kuncinya satu, (yaitu) kolaborasi. Ketika terbangun strong collaboration maka pikiran-pikiran besar, ide-ide strategis insya Allah akan ketemu formatnya. Nah, ide besar ini diinisiasi oleh almarhum almaghfurlah KH. Salahuddin Wahid, bersama Pak Parni Hadi, bersama Bu Nyai Farida, dan ketemu sangat banyak donatur, dan para expert,” tegas Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya.
Khofifah juga berharap adanya kolaborasi RS Hasyim Asy’ari Dompet Dhuafa dengan RSUD Dr. Soetomo dalam berbagai hal rujukan. Adanya RS Hasyim Asy’ari bagi Khofifah juga akan makin memperbanyak layanan, mempercepat, mempermudah dan mempermurah. Terlebih melalui format-format Dompet Dhuafa bisa menyapa masyarakat kurang mampu yang belum semua bisa dilayani BPJS.
RS Hasyim Asy’ari Dompet Dhuafa berlokasi di kawasan pesantren Tebuireng, tepatnya di Jl. Cukir-Parkir Makam Gus Dur, Kwaron, Diwek, Jombang. RS ini berbasis wakaf dan hadir dengan layanan lengkap memadai. Berbagai pelayanan sudah ada di RSHA saat ini. Di antaranya adalah Poli Penyakit Dalam, Poli Kandungan, Poli Anak, Poli Jantung, Poli Ortopedi, Poli Bedah, dan Poli Gigi. Sedangkan, macam pelayanan yang kini menjadi unggulan di RSHA ini adalah Poli Jantung dan Poli Bedah. (RJ01/RED).






