SIDOARJO (RadarJatim.id) — Suasana penuh warna dan semangat kebangsaan menyelimuti halaman SMP Negeri 1 Sedati, pada (28/10/2025) pagi. Dimana seluruh warga sekolah, mulai guru, tenaga kependidikan dan serta 1.148 siswa berkumpul dengan mengenakan busana adat Nusantara.
Mereka menandai peringatan Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda 2025 yang mengusung tema “Satu Bahasa, Seribu Cerita.” Diawali dengan apel pagi yang berlangsung khidmat.
Dalam apel tersebut, suasana menggetarkan ketika dibacakan Sumpah Pemuda. Suara lantang para siswa bergema, mencerminkan semangat pemuda-pemudi Sedati yang menjunjung persatuan Indonesia.
Usai apel, acara dilanjutkan dengan pemilihan Duta Literasi SMP Negeri 1 Sedati. Para calon duta telah melewati tahapan seleksi seperti tes tulis, tes good project, dan unjuk karya presentasi ide gerakan literasi.
Duta yang terpilih kemudian menyampaikan orasinya dan akan menjadi penggerak utama dalam mengembangkan budaya literasi di sekolah, sekaligus menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk membaca, menulis, dan berkarya.
Suasana semakin meriah dengan dimulainya lomba drama kolosal bertema “Jejak Pemuda Pemersatu Bangsa dan Bahasa.” Para siswa menampilkan kisah perjuangan tokoh-tokoh muda dari berbagai daerah yang bersatu dalam semangat kebangsaan, meski datang dari latar budaya dan bahasa yang berbeda.
Selain drama kolosal, lomba musikalisasi puisi juga menjadi sorotan. Para peserta menampilkan puisi bertema perjuangan dan kepemudaan dengan iringan musik yang menyentuh.

Kepala SMP Negeri 1 Sedati, Ratna Dyah Mustikawati, S.Pd M.Pd mengatakan kalau tema “Satu Bahasa, Seribu Cerita” itu terasa begitu kuat dalam seluruh rangkaian kegiatan. Karena Bahasa Indonesia menjadi jembatan yang mempersatukan berbagai budaya, daerah, dan kisah yang berbeda sekolah kami.
“Keindahan busana adat yang dikenakan warga sekolah menjadi simbol nyata keberagaman yang bersatu dalam semangat kebangsaan,” tutur Bu Ratna_sapaan akrabnya.
Peringatan gabungan Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda 2025 di SMP Negeri 1 Sedati bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk meneguhkan kembali jati diri pelajar Indonesia, cerdas, literat, kreatif, dan berkarakter.
“Melalui kegiatan ini, sekolah menegaskan komitmennya dalam menanamkan nilai persatuan dan kecintaan terhadap bahasa Indonesia,” tegas Bu Ratna.(mad)







