SIDOARJO (RadarJatim.id) Area persawahan di Desa Sentul Kecamatan Tanggulangin mengalami kekeringan dan terancam gagal panen. Pihak desa sudah mengadukan nasib tersebut ke pihak terkait dan sempat dialiri air namun belum seluruh persawahan teraliri dan masih ada yang kekeringan.
Bapoak Petani Sidoarjo, Ir H Bambang Haryo Soekartono yang mendapatkan pengaduan tentang hal itu langsung meninjau lokasi persawahan yang kekeringan. BHS didampingi Tim BHS Peduli dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Sentul, Kecamatan Tanggulangin, meninjau lokasi sawah kekeringan dan terancam gagal panen.
“Petani di Desa Sentul, Kecamatan Tanggulangin mengeluhkan jika lahan pertanian mereka seluas 5 hektare terancam gagal panen akibat kesulitan pengairan dan kekeringan,” kata Bambang Haryo Soekartono, Selasa (29/8/2024).
Untuk memastikan lahan pertanian di Desa Sentul teraliri air. Pihaknya akan menghubungi balai besar wilayah sungai (BBWS) Brantas untuk memastikan aliran air dari hulu masuk di area persawahan dengan membuka dam. Termasuk mengirim 2 pompa air portabel tiga dim untuk membantu pengairan petani di Desa Sentul, Tanggulangin ini.
Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini menambahkan kebutuhan air dari semua lahan pertanian di Kabupaten Sidoarjo sebenarnya bisa cover management air dilakukan dengan benar. Sebab saat meninjau langsung kondisi air di hulu yakni air yang bersumber dari Dam Rolag Songo Kecamatan Tarik, Sidoarjo kondisi debit airnya masih melimpah.
“Dam Rolag Songo di Tarik debit airnya sangat cukup untuk mengairi seluruh lahan pertanian di Sidoarjo. Bahkan 10 atau 50 kali lipat sangat bisa jika melihat debit airnya,” terang anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.
, Kepala Desa Sentul, Tanggulangin, Ahmad Yani mengatakan jiika area persawahan di desanya kerap alami kekeringan diakibatkan aliran air yang bersumber dari sungai kanal Porong sangat minim dengan debit air rendah. Adanya pompa-pompa BPLS untuk mengisi kolam penampungan air dari lumpur Lapindo juga menjadi penghambat distribusi air di area persawahan Desa Sentul.
“Sempat persawahan di desa ini dikunjungi bapak wabup dan setelah hari itu teraliri. Namun masih ada sekitar 5 hektar yang masih kekeringan. Dan kami bersyukur dapat bantuan pinjaman pompa air dari Pak Bambang Haryo kapasitas 3 dim dan semoga sawah disini kembali teraliri air,” kata Ahmad Yani. (RJ/RED)







