SUMENEP (RadarJatim.id) Upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja lokal terus digalakkan. Terbaru, pemerintah melihat potensi pada sektor perikanan sebagai kajian ekonomi kerakyatan.
Baru-baru ini, pemerintah melalui Dinas Perikanan setempat fasilitasi sarana produksi perikanan, yang terbukti memberikan dampak nyata dalam mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku usaha perikanan.
“Tahun ini kami menyalurkan fasilitasi sarana budidaya ikan air tawar kepada 38 kelompok di Kabupaten Sumenep, masing-masing kelompok beranggotakan 10 orang,” ujar Kepala Dinas Perikanan Sumenep, Agustiono Sulasno.
Dinas Perikanan juga memfasilitasi sarana pengolahan hasil perikanan kepada 16 kelompok dengan 160 anggota penerima manfaat, serta bantuan hibah uang kepada 5 kelompok untuk mendukung pengembangan usaha di bidang perikanan.
Upaya tersebut dinilai sangat membantu dalam meningkatkan perekonomian masyarakat serta meningkatkan lapangan kerja masyarakat Sumenep. “Total terdapat 59 kelompok penerima manfaat dengan jumlah keseluruhan sekitar 590 pelaku usaha perikanan di berbagai kecamatan,” katanya.
Berdasarkan hasil evaluasi, sekitar 65 persen atau setara 380 orang penerima manfaat, telah berhasil mengembangkan usaha secara mandiri di bidang budidaya dan pengolahan hasil perikanan.
“Fasilitasi sarana produksi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas kelompok, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
Agus juga menegaskan, selain memberikan bantuan fisik dan hibah, Dinas Perikanan juga melakukan pendampingan teknis dan pelatihan manajemen usaha, agar kelompok penerima dapat mengelola bantuan secara efektif dan berkelanjutan. Beberapa kelompok bahkan telah memasarkan produk olahan seperti abon, kerupuk, dan bakso ikan di pasar lokal dan regional.
“Kami berharap program ini dapat terus berlanjut, karena terbukti memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja di sektor perikanan,” tandasnya. (RJ5)







