MALANG (RadarJatim.id) — Momentum Bulan Menggambar Nasional dimanfaatkan oleh pelukis cilik Runa Dhafira untuk menggelar pameran tunggal di MCC lantai 3, Jl. Ahmad Yani 53 Kota Malang, Jawa Timur. Pelukis yang masih siswa SD ini memamerkan 20 karya lukisan media cat akrilik di atas kanvas, 18 – 28 Mei 2023.
Pameran pelukis bernama lengkap Dhafira Khairuna Arifin ini merupakan rangkaian perayaan Bulan Menggambar Nasional 2023 yang tahun ini mengambil tema besar “Gembira Menggambar”. Secara serentak Bulan Menggambar Nasional tahun ini diikuti 4.000 seniman dan 250 komunitas seni budaya dari seluruh Indonesia.
Menurut Arik S. Wartono, kurator, pendiri dan pembina Sanggar DAUN, tempat Runa mengasah bakal seni lukisnya, pelukis ini memang masih berusia 11 tahun dan masih bersekolah di tingkat SD. Namun kualitas karya-karyanya jauh melampaui usianya, terutama dalam skill bermain warna.
Karena itu, sambung Arik, tak mengejutkan jika Runa menjadi salah satu seniman cilik yang berhak mempresentasikan karyanya dalam even ArtJog 2023 – Motif: Lamaran, yang akan berlangsung 30 Juni – 27 Agustus 2023 di Jogja National Museum, Yogyakarta.
Putri pertama dari pasangan Moh. Saiful Arifin dan Ganinda Angga ini belajar pada Sanggar DAUN sejak tahun 2018, ketika usianya masih 6 tahun. Saat ini Runa telah meraih tak kurang dari 14 penghargaan internasional dan beberapa penghargaan nasional.
“Termasuk telah berpameran grup tak kurang 10 kali di Indonesia dan 3 di antaranya adalah pameran seleksi open call bersama para seniman dewasa di Pacitan, Jakarta dan Bandung. Bahkan saat usia 6 tahun, Runa telah mampu penghasilkan picture book yang sangat unik dan kreatif tentang mimpi yang diberinya judul “The DREAM”,” papar Arik, Kamis (18/5/2023.
Ditambahkan, pada 2021 karya seni instalasi Runa yang berjudul “LAUT PALSU”, mix media, 250 x 150 x 200 Cm, dalam even Biennale Jatim IX, tercatat sebagai karya seni instalasi anak pertama di Jawa Timur yang dipamerkan pada ruang publik.
“Menikmati karya-karya Runa seperti memasuki sebuah taman warna, karena kita dimanjakan oleh aneka harmoni komposisi warna yang diramu sedemikiran rupa dalam sapuan teknik pisau pallet dan eksplorasi teknik drawing menggunakan cat dipadu dengan sapuan-sapuan kuas lebar,” ungkap alumni Seni Rupa Unesa ini. (sto)







