SIDOARJO (RadarJatim.id) – Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wunut 2, Kecamatan Porong, Jum’at (13/12/2024).
Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, H. M. Dhamroni Chudlori, M.Si bersama H. Sutadji melakukan sidak setelah mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa sekolah yang berada disebelah barat itu sering mengalami banjir ketika musim hujan.
“Tidak hanya itu saja, kami membaca di beberapa media massa. Kalau sekolah ini juga kekurangan ruang kelas,” kata H. Sutadji anggota Komisi D DPRD Sidoarjo saat berkeliling melihat kondisi SDN Wunut 2 tersebut.
Untuk itu, pihaknya akan membawa permasalahan ini untuk dibahas dalam rapat Komisi D serta tidak menutup kemungkinan akan dibawa kedalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sidoarjo untuk diajukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sidoarjo tahun 2026 nanti.
Sebagai langkah awal, pihaknya akan memberikan anggaran untuk membuat saluran drainase agar permasalahan banjir di musim penghujan yang sering menimpa SDN Wunut 2 itu bisa segera teratasi. Anggaran yang dimaksud oleh anggota Banggar itu, melalui pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD Sidoarjo.
“Sementara ini yang bisa kita lakukan, yaitu membuat saluran air untuk mengatasi banjir tahunan yang terjadi ketika musim hujan datang,” sampainya.
Tidak hanya itu saja, anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPRD Sidoarjo itu juga akan memberikan bantuan perbaikan ringan untuk ruang kelas baru yang dibangun dari bantuan beberapa perusahaan.
SDN Wunut 2 memiliki siswa sebanyak 221 anak, namun ruang kelasnya sangat terbatas. Sehingga pihak sekolah berinisiatif membuka proses belajar mengajar pada siang hari untuk dua kelas.
Ketika rencana itu disampaikan oleh pihak sekolah melalui forum rapat dengan wali/orang tua murid, sebagian besar merasa keberatan kalau anak-anaknya harus masuk siang.
Maka dari itu, wali/orang tua murid bersama komite SDN Wunut 2 berinisiatif membangun ruang kelas baru dengan mengajukan bantuan kepada beberapa perusahaan yang berada disekitarnya.
Bantuan dari beberapa perusahaan itu hanya cukup dibuat untuk membangun satu ruang kelas saja, sedangkan yang dibutuhkan oleh SDN Wunut 2 minimal dua ruang kelas. Terpaksa, ruang kelas yang baru itu dipergunakan untuk dua rombongan belajar.
“Itupun anak-anak harus membawa dampar (bangku kecil, red) dari rumah masing-masing. Karena kami belum memiliki bangku,” terang Dewi Mindar, Kepala SDN Wunut 2 kepada awak media.
Ia merasa bersyukur dan berterima kasih atas kepedulian anggota DPRD Sidoarjo yang sudah melihat kondisi SDN Wunut 2 secara langsung. Sehingga mereka bisa melihat sendiri, kalau SDN Wunut 2 kekurangan ruang kelas dan selalu banjir ketika musim hujan datang.
Kehadiran anggota Komisi D DPRD Sidoarjo memberikan harapan baru bagi perbaikan sarana prasarana pendidikan untuk keberlangsungan generasi bangsa ini, khsususnya di SDN Wunut 2.
“Mudah-mudahan segera ada solusi untuk sekolah kami. Terima kasih atas perhatian dari bapak-bapak dewan yang berkenan hadir untuk melihat langsung kondisi sekolah kami,” pungkasnya. (mams)







