KEDIRI (RadarJatim.id) — Debat publik perdana Pemilihan Bupati (Pilbup) Kediri 2024 diagendakan pada Kamis, 24 Oktober 2024, pukul 19.00 WIB, di IKCC Kota Kediri. Persiapan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri telah mencapai 90 persen untuk memastikan kelancaran acara yang dinantikan oleh warga Kabupaten Kediri.
Kepala Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (Sosdiklih Parmas dan SDM) KPU Kabupaten Kediri, Eka Septiawan Ferydyanto, saat dikonfirmasi, Senin (21/10/2024), menyebut, salah satu kebijakan penting yang diambil KPU untuk menjaga kelancaran acara ini adalah pembatasan jumlah pendukung yang boleh hadir di lokasi debat.
Setiap pasangan calon (paslon) hanya diizinkan membawa maksimum 150 orang pendukung ke dalam gedung IKCC. Langkah ini diambil demi memastikan acara berlangsung tertib, serta menjaga suasana kondusif selama debat berlangsung.
Eka menegaskan, pendukung paslon tidak diperbolehkan membawa atribut kampanye, selain yang melekat pada pakaian mereka.
“Semua atribut kampanye yang bisa dibawa hanya yang melekat pada pakaian. Ini untuk menjaga ketertiban di dalam gedung,” jelasnya.
Kebijakan pembatasan ini tidak hanya bertujuan menjaga ketertiban, tetapi juga untuk memastikan, bahwa fokus utama acara tetap pada penyampaian visi dan misi masing-masing paslon.
KPU Kabupaten Kediri berupaya menghindari suasana gaduh yang dapat mengganggu jalannya debat. Dengan jumlah pendukung yang dibatasi, diharapkan perdebatan lebih substansial, mengedepankan argumen dan solusi daripada dukungan riuh dari penonton.
Dalam rangka menjaga keamanan, KPU Kabupaten Kediri telah bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyiapkan pengamanan ketat. Hal ini untuk memastikan bahwa acara berjalan lancar tanpa gangguan yang tidak diinginkan, sehingga semua pihak dapat mengikuti jalannya debat dengan aman dan nyaman.
“Pengamanan sudah kami siapkan, baik di dalam maupun di luar gedung IKCC,” tambah Eka.
Eka menjelaskan, tema yang diangkat dalam debat publik perdana ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat Kabupaten Kediri. Fokus utama debat adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan subtema: pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Tema lainnya adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, yang mencakup subtema pelayanan kependudukan dan penerapan prinsip good governance.
“Dengan tema-tema ini, para paslon diharapkan mampu menawarkan program-program konkret yang dapat menjawab kebutuhan dan permasalahan masyarakat,” beber Eka.
Selain menghadirkan kedua paslon, debat ini juga akan menampilkan lima panelis yang dihadirkan oleh KPU Kabupaten Kediri. Eka menjelaskan, panelis dipilih berdasarkan kredibilitas dan kapasitas mereka dalam memahami isu-isu yang diangkat. Panelis akan bertugas mengajukan pertanyaan kepada masing-masing paslon, sehingga debat berjalan lebih tajam dan komprehensif.
Kehadiran para panelis diyakini akan menambah bobot diskusi serta mendorong para paslon untuk menguraikan visi dan misinya secara mendalam. Debat perdana ini akan berlangsung selama 150 menit. Kedua paslon yang akan berkontestasi dalam Pilkada Kabupaten Kediri ini, akan melalui enam sesi.
Mulai dari sesi pembukaan, penyampaian visi dan misi, pendalaman, jawaban dari pertanyaan panelis, saling bertanya antarpaslon, hingga sesi penutup. Durasi yang cukup panjang ini memberikan kesempatan bagi setiap paslon untuk benar-benar menguraikan ide-ide mereka secara detail dan menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis dari panelis dan lawan debat. (rul)







