GRESIK (RadarJatim.id) – Tenis meja ternyata menjadi salah satu cabang olah raga merakyat yang banyak penggemarnya di kota Gresik. Ini terbukti saat berlangung turnamen tenis meja “Adi Wisnugraha Cup” yang digelar di Chiken Club Café Historica di Jl. Akim Kayat 7/10A Gresik, Minggu (3/12/2023).
Menjelang pertandingan yang dimulai sejak Minggu pagi, total turnamen tenis meja perorangan itu, total mempertandingkan 108 peserta. Sebenarnya, calon peserta yang ingin mendaftar masih banyak. Namun, panitia sengaja membatasi peserta maksimal 108 pendaftar dengan pertimbangan waktu yang diplot hingga babak final cuma sehari dengan 4 meja pertandingan. Itu pun diproyeksikan berakhir hingga malam hari.
“Saya tidak mengira. Ternyata tenis meja cukup merakyat. Tidak hanya sepak bola atau futsal dan badminton. Pesertanya cukup banyak,” ujar Adi Wisnugraha, inisiator turnamen tenis meja tersebut menjelang pembukaan pertandingan.
Menurut Didit, sapaan akrab Adi Wisnugraha, turnamen tenis meja berlabel “Adi Wisnugraha Cup” ini digelar dalam rangka kampanye dirinya pada pemilu legislatif (caleg) untuk DPRD Gresik. Karena itu, di arena pertandingan dan sekitarnya banyak aparat keamanan dari jajaran Polres Gresik yang disiagakan. Diketahui, Didit merupakan caleg daerah pemilihan I (Kecamatan Gresik dan Kebomas) dari PKS Gresik nomor urut 1.
Dikatakan, terlepas dari kepentingan kampanye, turnamen itu dihelat sebagai upaya memberikan ruang atau panggung kepada para penghobi tenis meja dari lintas generasi untuk meraih prestasi, meskipun skalanya tidak seperti atlet profesional. Pasalnya, olah raga ini ternyata digemari oleh warga Gresik dari segala umur. Diharapkan, turnamen itu menjadi pemantik agar warga Gresik gemar olah raga, termasuk tenis meja.
Ketua Panitia Turnamen, Johar, menambahkan, dari total sebanyak 108 peserta, mereka terbagi dalam 36 pool yang berlangsung di babak penyisihan. Dari ke-36 pool yang dipertandingkan, masing-masing pool diambil dua terbaik (juara pool dan runner up). Setelah itu, baru diberlakukan sistem gugur hingga tinggal 4 terbaik untuk memasuki babak semifinal dan final.
Juaranya diambil empat terbaik. Dengan demikian, ada juara 1, 2, 3, 3. Juara 3-nya kembar, yang merupakan peserta yang kalah di babak semifinal dan tidak dipertandingan final. Sementara dua peserta yang lolos dari babak semifinal, diadu di final sehingga muncul juaranya. Para juara mendapat trofi/piala dan uang pembinaan. (sto)







