SURABAYA (RadarJatim.id): Kepedulian wajib diajarkan kepada siswa meski tanpa harus muncul sebagai mata pelajaran tersendiri. Melalui momentum peristiwa yang terjadi, guru dapat memanfaatkannya untuk memanamkan kepedulian, sebagaimana yang dilakukan di Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Jl. Medokan Semampir Indah 101, Surabaya.
Jumat (20/10/2023) pukul 08.00 pagi tadi, seluruh siswa SAIM dari tingkat SD sampai SMA SAIM mendirikan salat gaib untuk muslim korban perang di Gaza, Palestina. Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penggalangan dana sukarela, dengan mengelilingkan kotak amal kepada jemaah yang hadir. Nantinya sumbangan akan disalurkan kepada yang berhak melalui Yayasan Seribu Senyum.
Tidak hanya berkait dengan Palestina, siswa SAIM juga mengerjakan salat istisqa, yaitu salat memohon turunnya hujan untuk mengakhiri musim kemarau yang sudah berlangsung panjang di Indonesia. Khotbah disampaikan oleh Ust. Ahmad Syaifuddin, S.Ag. Pada saat doa bersama di akhir khotbah, terlihat beberapa siswa menitikkan air mata.
Dalam khotbahnya, Ust. Ahmad mengajak siswa memperbanyak istigfar, meminta ampunan kepada Allah. “Nabi Muhammad yang terjaga dari salah dan dosa saja setiap hari membaca istigfar 70 kali. Maka kita ini, yang banyak salah dan dosa, perlu meniru Nabi, banyak-banyak membaca istigfar dengan senang hati,” katanya.

Sementara itu Ust. Ahsan Hakim, M.Pdi, iman salat gaib dan istisqa’, mengatakan, rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk menambah kepedulian siswa kepada tragedi kemanusiaan yang menimpa 30 ribu lebih nyawa muslim di Gaza.
“Tujuan pembelajaran yang kedua adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Mentauhidkan Allah dalam keadaan kemarau seperti ini. Memohon agar diberikan kondisi alam yang lebih stabil. Kami memanfaatkan momentum kemarau panjang ini untuk mendekatkan diri kapada Allah,” kata guru Personality itu.
Ditambahkan, kegiatan salat dan penggalangan dana ini diharapkan bukan semata-mata menjadi ibadah ritual yang minim makna. Justru ketiga kegiatan yang berlangsung tadi memuat beratnya bobot nilai tentang ketauhidan.
“Uluran tangan untuk muslim Palestina adalah pembuktian atas sikap empati kepada sesama. Setiap ilmu itu akan diuji. Diuji dengan peristiwa yang menuntut seseorang untuk berbuat dan beramal semampunya,” ujarnya. (rio)







