SIDOARJO (Radar Jatim.id) Muhammad Fajar Rizky Maulana siswa SMAN 2 Sidoarjo berhasil meraih juara I sebagai Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dalam lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Sidoarjo. Pemenang II diraih Siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Pemenang III siswa SMK Telkom Sidoarjo.
Peserta lomba yang diikuti sekitar 100 siswa dari tingkat SMA/SMK/MA di Sidoarjo, dan proses penyerahan penghargaan diberikan langsung oleh Kepala Bidang Pengendalian Operasional dan Keselamatan Dinas Perhubungan Sidoarjo, Dedik Irwanto, S Sos, dengan didampingi jajaran.
Dedik Irwanto menegaskan kalau tata tertib berlalu lintas di jalanan umum perlu diperkenalkan kepada generasi muda sejak dini. Diharapakan pemahaman tertib lalu lintas dapat diketahui sejak awal, hingga bisa menjadi kebiasaan dalam berkendara di jalan raya. Melalui kegiatan ini bisa menciptakan generasi muda yang memiliki kepedulian dan etika berlalu lintas. Juga bisa menjaga keselamatan dirinya ataupun orang lain.

“Program ini sekaligus membentuk karakter dalam membangun dan mewujudkan budaya keamanan, keselamatan lalu lintas jalan, sebagai wujud aktualisasi UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” jelas Dedik Irwanto, pada (24/2/2022) tadi pagi.
Muhammad Fajar Rizky Maulana mengaku sebenernya tidak menyangka bisa juara, karena banyaknya peserta materinya lebih mumpuni dibanding saya. Terlebih, di hari terakhir yang saya rasa pos test nya cukup sulit, masuk 10 besar dari 100 pesert terdapat penelitian presentasi yang lebih berat lagi. “Namun berkat dukungan dari orang tua, teman-teman dan guru pembimbing saya (Bu Alfiyatus_red). Juga support dari Waka Kesiswaan Bu Ririn Faridah dan Bapak Kepala Sekolah Digdo Santoso. syukur alhamdulilah saya bisa menjadi juara di lomba yang saya impikan,” ungkap Fajar_sapaan akrabnya.
Ia katakan, judul materi yang diikutkan adalah Speelert (Speedo Alert), sebuah Inovasi Pengembangan Alarm Pendeteksi Batas Kecepatan Maksimum Pada Motor. Speelert merupakan komponen sensor yang diaplikasikan pada speedometer motor. Sensor tersebut terbuat dari potongan aluminium yang disambungkan pada flasher dan lampu sebagai alarmnya. “Speelert akan bekerja apabila diaktifkan dan ditentukan pada batas kecepatan berapa Speelert akan berbunyi,” kata siswa kelas X MIPA 7.
“Misal, Speelert ditentukan pada batas kecepatan 80 km/jam. Maka, jika pengendara mengendarai kendaraannya dan melebihi batas kecepatan tersebut, Speelert akan otomatis mendeteksi dan langsung memberi sinyal berupa suara dan lampu pada pengendara,” terang Fajar.
“Karena proses pembuatannya hanya 3-4 hari, langkah kedepan pastinya akan saya persiapkan yang labih baik lagi untuk ikut lomba tingkat provinsi bahkan nasional. Kemudian mengembangkan lagi inovasi saya dan pastinya memberi hak paten,” tandasnya. (aim)







