SIDOARJO (Radar Jatim.id) Sebanyak 60 siswa guru SMA YPM 2 Sidoarjo telah mengikuti program penyuluhan Berlian (Bersama Lindungi Anak), yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Sidoarjo.
Kegiatan yang dilakukan di Pendopo Kecamatan Sukodono tersebut, dihadiri oleh Anggota DPRD Sidoarjo, Ainun Jariyah, Kepala DP3AKB, Ainun Amalia, Sekcam Sukodono, Evi Erika, beserta Unit PPA Polresta Sidoarjo.
Kepala SMA YPM 2 Sidoarjo Moh. Fauzi, S.Ag, M.Pd.I menuturkan kalau program Berlian ini merupakan salah satu upaya dari DP3AKB Sidoarjo dalam mencegah terjadinya tindak kekerasan terhadap anak. “Melalui penyuluhan ini, murid-murid kami dibekali pengetahuan tentang apa saja yang masuk dalam kategori kekerasan, baik secara verbal maupun fisik. Termasuk cara melindungi diri, serta kemana mereka harus melapor ketika mengalami atau menjumpai tindak kekerasan,” tutur Moh. Fauzi, pada (10/2/2022) pagi.

Sementara itu, Waka SMA YPM 2, M. Zainudin Mukhtar yang ikut hadir dalam penyuluhan, pada (8/2/2022) di Pendopo Kecamatan Sukodono mengatakan, jajaran sekolah sangat berterima kasih atas kesempatan anak-anak didiknya mengikuti kegiatan ini.
Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para siswa. Terlebih di tengah maraknya kasus kekerasan yang terjadi terhadap anak-anak. Saya berharap pengetahuan tentang kekerasan terhadap anak ini tak hanya putus pada 60 peserta yang ikut pada acara ini. “Tetapi bisa diteruskan kepada siswa lainnya bahkan menjadi sistem di sekolah,” harapnya.
Ia katakan, siswa kami yang ikut adalah pengurus OSIS, PKS (Polisi Keamanan Siswa), Ketua Kelas serta perwakilan dari kelas X dan XI. “Jadi mereka kami harapkan menjadi pelopor yang akan meneruskan ilmu pengetahuan dari kegiatan ini kepada siswa lainnya,” harap Zainudin.
Kepala DP3AKB, Ainun Amalia mengatakan, sejak beberapa tahun lalu telah menggelar program Berlian ini ke berbagai sekolah. Baik tingkat SD hingga SMA. Saat ini memang kami gencarkan program ini ke sekolah-sekolah. “Memang ini bukanlah satu-satunya jaminan. Tetapi dibutuhkan peran orang tua dalam mendidik dan membina anak-anaknya. Sehingga mereka takan menjadi korban atau pelaku kekerasan,” terang Ainun Amalia.
“Dengan adanya program ini sekaligus peranan orang tua, saya yakin permasalahan kekerasan yang terjadi pada anak bisa berkurang,” tutupnya.(aim)







