SIDOARJO (RadarJatim.id) — Usai apel pagi Senin (28/11/2022), puluhan siswa SMANOR (SMA Negeri Olah Raga) melakukan demonstrasi, melakukan orasi di halaman sekolahnya. Mereka membawa umbul-umbul kertas karton dengan gerbagai macam tulisan kecaman soal kebijakan kepala sekolah. Mereka juga melakukan orasi agar kepala sekolahnya dalam memberikan kebijakan lebih realistis.
Di antara tulisan kecaman tersebut, SMANOR Anti Ruwet, Target Elit Jatah Sulit, Sholat Kok Diundur-undur, Sekolah Elit Air Sulit. Jangan Rubah Waktu Sholat Kita, Kita Butuh Disayang Bukan Dikekang. Dikekang Juara Tanpa Biaya, Stop Intimidasi, Cukup rambut kami yang dipangkas hak-hak kami jangan dipangkas.
“Bahkan dalam orasinya menyatakan kalau kepala sekolahnya yang sekarang masih di SMANOR, kami tidak akan sekolah,” ungkap M. Risqi Ferdiansyah saat berorasi.

Siswa kelas XII Atletik ini juga mengungkapkan, banyak hak siswa yang hilang. Contohnya buku perpustakaan, jatah sabun juga tidak ada. Siswa juga dituntut seperti SMA Taruna dan SMA Gresik, padahal SMANOR mempunyai tujuan sendiri.
“Tujuan kita adalah menjadi atlet, bukan menjadi sekorang TNI atau Taruna. Termasuk adzan Dhuhur, kita tidak diperbolehkan tepat waktu. Pernah kejadian adzan dhuhur tepat waktu, langsung diberhentikan oleh guru atas perintah kepala sekolah,” jelasnya.
“Jadi kondisi tersebut sudah lama, kalau seperti tekanan-tekanan dan sering diancam keluar dari sekolah itu mulai dari saya sejak kelas XI,” terang Risqi.
Kepala SMANOR Jatim Suswanto mengaku sudah siap untuk mengundurkan diri. Ia mengaku sudah ingin mundur dari SMANOR Jatim ini sejak Februari 2022 yang lalu. Saat ditanya ada kendala apa sampai terjadi demo?
“Nanti saja tanyakan sendiri ke Dinas Pendidikan Jatim. Karena soal keterkaitan dana itu pihak dinas yang berwenang. Aku loh buruhe,” ungkap Suswanto. (mad)







