SIDOARJO (RadarJatim.id) — Dialah Muhammad Henry Akmal Muzakki, siswa kelas XII Mekatronika SMK Antartika 2 Sidoarjo, yang telah berhasil meraih medali emas ‘Cobot System Integration’ yang diselenggarakan oleh Worldskills ASEAN Competition di Manila 2025.
Ditemui di sekolahnya, SMK Antartika 2 Sidoarjo pada (9/9/2025) siang, Henry_sapaan akrabnya mengaku senang bisa meraih prestasi yang sangat luar biasa, sangat membanggakan bisa mengharumkan nama baik sekolah, nama Sidoarjo bahkan Indonesia.
Kami tidak menyangkan biasa juara, karena baru pertama kali mengikuti lomba ‘Cobot System Integration’ ini, dengan 32 bidang keahlian dan diikuti sebanyak 11 negara,” ungkapnya.
Ia terangkan, Cobot System Integration ini adalah lomba robot lengan yang digunakan untuk industri. Kalau produk kami adalah robot lengan yang mempunyai enam pergerakan. Yaitu untuk memindahkan barang, juga untuk packing baterai mobil, yang kami laksanakan lombanya selama tiga hari. “Alhamdulillah dasar-dasar tentang robot sudah belajar di sekolah,” katanya.
Henry_sapaan akrabnya menjelaskan bisa ikut lomba, sebelumnya saya menjelani PKL/Magang di PT Alpha Karya Mechatronich Tangerang Selatan. “Setelah itu pulang dua bulan dipanggil oleh mentor saya waktu di perusahaan tersebut, diajak untuk mengikuti lomba Cobot System Integration 2025 ini,” jelasnya.
“Lomba seperti ini adalah perdana untuk Indonesia, dan saya telah melakukan training center, bersusah payah selama 4 bulan dengan satu teman saya. Alhamdulillah dari susaha payah bisa juara,” pungka Henry dengan senyum ceritanya.

Sementara itu, Kepala SMK Antartika 2 Sidoarjo Retno Purwolystiorini, SE M M.Pd mentuturkan support untuk siswanya yang berprestasi itu sangat luar biasa total. “Jadi Henry ini memang mempunyai kemampuan yang sangat bagus. Terbukti saat magang selama 6 bulan, diperpanjang lagi oleh perusahaannya,” tuturnya.
Dengan magang yang sangat panjang, sehingga potensi kualitas terbentuk dengan begitu akhirnya diikutkan lomba Worldskills ASEAN Competition yang itu tidak mudah.
“Sangat butuh persiapan secara akademik dan pendukung yang lainnya. Apalagi bertanding di luar negeri butuh penguasaan bahasa yang bagus, perseipan mental yang bagus pula,” tegas Bu Retno_sapaan sehari-hari.(mad)







