SIDOARJO (Radar Jatim.id) SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo yang sudah dikenal sebagai sekolah besar dengan ribuan murid yang sekarang ini, serta berbagaimacam prestasi juga telah diraihnya. Ternyata dulunya, tepatnya Januari 1976 didirikan dengan 6 murid saja, dan terus berkembang menjadi 12 siswa.
Sangat memprihatinkan, karena belum punya gedung sekolah sendiri, masih ikut di gedung SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo dan SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo. Menginjak bulan ketiga, barulah menempati gedung SMAMDA yang sekarang ini, dengan sebutan ‘Sekolah Padang Pasar’ karena lantainya masih menggunakan pasir semua.
Itulah kisah tentang sejarah berdirinya SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo yang diungkapkan Drs. Muflikh Hasyim, M.Pd Sekretaris Dikdasmen PDM Sidoarjo dalam sarasehan Milad SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ke 46 yang mengambil tema ‘SMAMDA Education Universe’ Sabtu (5/3/2022) tadi pagi.

Ia katakan, sekolah yang mempunyai ciri khas bahasa Inggris dan bahasa Arab tersebut terus berkembang hingga tahun 1979 memiliki 84 siswa. Di tahun 1985, Kepala Sekolah pertama Pak Tobari, tiba-tiba digantikan dengan Pak Abu Bakar, bersamaan dengan itu ada 11 guru juga mengundurkan diri. Mereka rata-rata guru baik yang menjadi idola, yang menjadi panutan siswa. “Karena ditinggalkan guru-guru tadi, sehingga saya sering mengisi jam jam kosong. Jadi betul-betul memrihatinkan. Dengan keprihatinan dan keikhlasan guru-guru yang masih ada, SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo terus berkembang pesat hingga sekarang ini,” jalas mantan Kepala SMP Negeri 4 Sidoarjo ini.
Pemateri Sarasehan SMAMDA Education Universe, selain menghadirkan Muflikh Hasyim juga menghadirkan Prof Biyanto dari UINSA serta Kepala SMAMDA Sidoarjo Wigatiningsih, MPd.
Nampak hadir pula, Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim DR. Arbaiyah Yusuf MA, Ketua PDM Sidoarjo drh. Zainul Muslimin, Rektor Umsida Dr Hidayatulloh M.Si dan Ketua Dikdasmen PDM Sidoarjo Ikhsan, Ketua PDA Sidoarjo Siti Zubaidah serta para alumni guru-guru SMADA Sidoarjo.
Dalam sambutan pembukaannya, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo Wigatinngsih sangat berbahagia karena bisa menghadirkan para alumni-alumni pejuang pendidikan, yang membesarkan SMAMDA dengan penuh keikhlasan, berdarah-darah, liku-liku dan luka-luka.”Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih yang tak terhingga, dalam membesarkan SMAMDA hingga sekarang ini,” ungkap Wigatiningsih.
Acara ditutup dengan launching SIS (Sistem Informasi Sekolah), sistem yang sudah terintegrasi secara real time selama 24 jam untuk menunjang kebutuhan sekolah, memudahkan layanan masyarakat secara digitalisasi.(aim)







