SIDOARJO — (RadarJatim.id) — SMA Negeri 1 Porong yang letaknya di pinggiran Sidoarjo, ternyata berhasil mengukir prestasi yang membanggakan. Sebagai Sekolah Penggerak Literasi Tingkat Nasional. Yaitu telah melaksanakan Pelatihan Literasi Kepada Guru dan Siswa di sekolah dengan jumlah terbanyak, sehingga meraih piagam penghargaan Rekor MURI tahun 2022 dan 2023.
Waka Kesiswaan Nur Mazidah, yang sekaligus sebagai Penggerak Literasi di SMA Negeri 1 Porong Sidoarjo menceritakan kegiatan-kegiatan literasi yang telah dilakukan sejak tahun 2020.
Diantaranya adalah program yang periodik, juga ada kegiatan berliterasi literasi itu tidak hanya sesuatu yang berkaitan sama bahasa menulis pembaca saja, tapi menerapkan pengetahuan-pengetahuan yang tidak diterima oleh peserta didik di dalam kelas.
“Dengan pemateri pembelajaran aset-aset praktisi, bahkan orang tuanya anak-anak juga yang bisa jadi narasumber. Termasuk kegiatan Jumat sehat, yaitu seluruhnya siswa dan guru, misal kalau yang kelas 10 senam, kelas 11 dan 12 ada literasi digital. jadi mereka juga kita kenalkan detalisasi. Aplikasi-aplikasi baru tapi di situ tetap kontennya adalah untuk meningkatkan literasinya,” ungkapnya
“Masih banyak lagi kegiatan tentang literasi, bahkan anak-anak sudah ada komunitas, untuk berliterasi bersama-sama. Bahkan setiap momen peringatan bulan bahasa dan pekan literasi selalu ada kegiatan rutin,” katanya.
Kepala SMA Negeri 1 Porong, Ropingi, S.Pd MM Ropingi menuturkan kalau kondisi sekarang ini Gerakan Literasi itu sangat penting. Apalagi kalau anak-anak kalau mendengar kata Literasi, anak-anak ini sudah terbayang dengan menulis dan membaca buku yang tebal-tebal itu. Padahal tidak seperti itu prakteknya.
Makanya untuk menyemangati anak-anak berliterasi sering kita lakukan kegiatan, hasil karya mereka kita bukukan dan kita launching. Sehingga mereka akan tergugah dan lebih termotivasi lagi. “Saya berharap bisa merubah image mereka bahwa literasi itu hanya membaca dan menulis, padahal banyak hal yang bisa silakukan,” harap Ropingi pada (19/1/2024) pagi.
“Dengan demikian diharapkan kedepan, anak-anak semakin cinta lagi, semakin banyak karya, semakin banyak inovasinya, tidak berhenti hanya di kelas, tetapi banyak menghasilkan literasi dari sisi-sisi yang lainnya,” harapnya lagi.(mad)







