SIDOARJO (Radar Jatim.id) Upaya meningkatkan kualitas siswanya agar bisa lulus sesuai dengan standar industri. Kini SMK Antartika 1 Sidoarjo telah menjalin kerjasama, dan sekaligus menjadi binaan PT ADM (Astra Daihatsu Motor). Program sinergitas kedua belah pihak ditandai dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding).
Kegiatan yang dihelat melalui CSR (Corporate Social Responcibility) dengan Program Pintar Bersama Daihatsu bertemakan Link and Super Match tersebut, ada 6 SMK se Jawa dan Bali yang sudah terseleksi bersama-sama melakukan MoU.
Selain SMK Antartika 1 Sidoarjo, juga terdapat SMK Teknologi Balung, SMK Negeri 2 Kraksaan Probolinggo, SMK Negeri 1 Wonoasri Madiun, SMK Islam 2 Durenan dan SMK Negeri 3 Singaraja, pada (17/12/2021) di SMK Negeri 3 Singaraja Bali.

Kepala SMK Antartika 1 Sidoarjo Drs. Tohirin, M.Pd menjelaskan kalau upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas siswanya, agar saat lulusan nanti bisa sesuai dengan standar kebutuhan industri. “Jadi untuk bisa menjadi binaan PT ADM ini juga tidak mundah, melalui berbagai proses, mulai studi banding hingga pengajuan akreditasi. Alhamdulillah kami bisa lolos dari verifikasi Bakorwil dan penilaian tim PT ADM,” jelas Tohirin, pada Selasa (21/12/2021) siang.
Oleh karena itu, proses pembelajaran dan prakteknya siswa jurusan TKR (Teknik Kendaraan Ringan) Otomotif ini, kurikulumnya yang sudah ada ditambahi atau disinkronisasi dengan industri, dalam hal ini PT ADM. Selain itu, guru-gurunya juga dibimbing, diberi pelatihan oleh tim industri otomotif tersebut. “Kami juga mendapatkan bantuan mesin untuk prakteknya. Sehingga lulusan siswa-siswa kami, saya harapkan nantinya memang sudah benar-benar berstandar industri,” harapnya.
Ia katakan, peminat siswa jurusan TKR Otomotif di SMK Antartika 1 Sidoarjo ini cukup tinggi. Terbukti siswa kelas X sebanyak 9 kelas, untuk kelas XI sebanyak 8 kelas dan untuk kelas XII sebanyak 9 kelas. “Itu yang khusus untuk TKR Otomotif saja. Di SMK Antartika 1 Sidoarjo ini ada dua jurusan lagi, yakni Teknik Pemesinan dan Teknik RPL (Rakayasa Perangkat Lunak), totalnya ada sekitar 1.800 siswa,” pungkas Tohirin. (aim)







