SIDOARJO (RadarJatim.id) — Setelah melakukan evaluasi terhadap gelar Expo Campus rutin tiap tahun, yang dilaksanakan secara festival di aula dan halaman sekolah dengan pameran produk unggulan kampus di stand-stand, ternyata hasilnya tidak maksimal alias kurang efektif.
Oleh karena itu, SMK Krian 1 Sidoarjo berinovasi untuk melakukan Expo Campus dengan model di dalam kelas, memaparkan keunggulan dan failitas kampus-kampusnya di dalam kelas, seperti yang telah dilakukan pada tanggal 15, 16 dan 17 Desember 2025, yakni dengan mengundang 12 kampus dan 4 LPK (Lembaga Pelatihan Kerja).
Mita Setyoningsih, S.Psi selaku guru BK SMK Krian 1 Sidoarjo menuturkan, kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini dibagi dalam dua sesi, pertama tanggal 15 dan 16 Desember 2025 dilakukan oleh petugas kampus untuk memaparkan materi dan berinteraksi langsung dengan siswa. Sedangkan yang tanggal 17 Desember 2025 diisi oleh LPK.
“Ada 4 LPK yang kami hadirkan, tertutama yang melakukan pembinaan pelatihan kerja untuk di negara Jepang dan Korea. Karena minat anak-anak untuk kerja di luar negeri adalah terbanyak di Jepang dan Korea, Bahkan di sekolah kami juga ada ekstra Bahasa Jepang dan Korea,” tuturnya.
Jadi gelar Expo Campus dalam kelas ini para petugas kampus itu keliling secara bergantian di 22 kelas, atau 22 Rombel untuk siswa 12 kelas yang jumlahnya lebih dari 800 siswa. Dengan model seperti ini ternyata hasilnya sangat bermanfaat sekali. “Lebih mengenal ke anak-anak, bisa mengetahui lebih detail. Begitu juga bagi kampus juga lebih mudah saat menjelaskan, lebih gampang dan bisa mudah dikenal,” jelasnya.
Dengan metode seperti ini anak-anak juga bisa lebih paham bisa mencari kampus yang diinginkan tanpa kesulitan. “Jadi sangat efektif sekali, karena anak-anak itu lebih suka didatangi seperti ini dari pada mendatangi,” ungkapnya.
Disamping itu anak-anak juga ada tugas melakukan resume apa yang telah didapat dari Expo Campus di dalam kelas ini. “Tujuannya sekaligus untuk meningkatkan kualitasnya literasinya. Secara tidak langsung bisa menguatkan literasi anak-anak,” terang Bu Mita_sapaan akrabnya.

Sementara itu, Sendy Firza Noviliantono, selaku Prodi Kebidanan STIKES William Booth Surabaya usai memaparkan meterinya mengaku senang dengan Expo Campus model seperti ini. Kami bisa sharing jurusan yang paling tepat untuk anak-anak SMK, kami mengenalkan kampus hingga keunggulan institusi.
Kami punya program unggulan Keperawatan dan K3 (Kesehatan dan keselamatan Kerja). Kemudian kami juga ada Program Profesi Ners. “Termasuk ada program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau), bagi mereka yang sudah bekerja juga bisa melanjutkan pendidikan di tempat kami,” jelasnya.
Jadi Expo Campus dengan konsep di dalam kelas ini lebih enak, bisa langsung berinteraksi dengan dengan siswanya. Kemudian untuk sharing tanya jawab juga lebih enak. “Jadi kita menyampaikan materi, mereka menanggi. Sehingga kita juga bisa memberikan saran dan masukan terkait dengan apa yang mereka diinginkan,” jelas Bu Sendy dan Bu Shinta.(mad)







