SIDOARJO (RadarJatim.id) — Seruling Mutiara merupakan akronim dari ( Seirama Untuk Lingkungan wujudkan kehidupan Bermutu, Indah dan Sejahtera). Merupakan inovasi SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo bertujuan untuk peningkatan sinergi dengan masyarakat.
Menggunakan strategi pelaksanaan 5 KB yakni (Komunikasi, Koordinasi, Kolaborasi, Kompak, Keberlanjutan dan Berbagi). Seperti yang telah dilakukan, yakni MoU (Memorandum of Understanding) dengan Desa Siwalanpanji Buduran kerjasama dalam ‘Seruling Mutiara’ pada (22/1/2025) di Balai Desa Siwalanpanji Buduran Sidoarjo.
Kepala SMK Negeri 2 Buduran, Dra. Hj. Mariya Ernawati, MM menuturkan MoU ini untuk mempererat hubungan antara sekolah dan masyarakat, bisa untuk terus berkoordinasi yang sangat bermakna dalam rangka mengoptimalkan keberlanjutan dan saling menguntungkan kedua belah pihak yakni untuk kemajuan sekolah juga masyarakat.

“Berbagai bentuk kegiatan yang telah dilakukan antara sekolah dan kelurahan/kepala desa, dengan pelatihan untuk ibu-ibu PKK misalnya pelatihan bucket/parcel, packaging, foto product, branding product, kebersihan lingkungan, pengajian bersama, pelatihan public speaking, dan berbagai bentuk lainnya,” tutur Mariya Ernawati.
Menurutnya, Bapak Kepala Desa dan Ibu Ketua PKK Siwalanpanji sangat welcome dengan adanya kegiatan ‘Seruling Mutiara’ ini karena akan lebih memudahkan dan mempererat tali silaturahmi misalnya terkait kegiatan PKL, kebutuhan tenaga kerja, praktisi/guru tamu, dan bentuk lainnya sehingga bisa untuk pengembangan UMKM.
“Semoga kerjasama ini bisa berlangsung kompak, berkelanjutan serta bisa berkembang berbagi ke lingkup masyarakat yang lebih luas. Sehingga menjadi ajang berlatih siswa dalam mengembangkan kemampuan public speaking dan mengasah kompetensi sesuai kehidupan nyata
Let’s walk beside me and be my friends,” harap Bu Mariya_sapaan akrabnya.

Kepala Desa Siwalanpanji Achmad Choiron merasa senang bisa mempererat tali silaturahmi antara sekolah dengan desanya, juga bisa saling komunikasi dan bergabung dalam event-event kebersamaan. “Misalnya ruwat desa/ bersih desa, pengajian, Adiwiyata, peningkatan UMKM, pelatihan untuk Pemuda Karangtaruna dan ibu-ibu PKK tentunya persatuan akan lebih tercipta,” ungkapnya.(mad)







