SIDOARJO (Radar Jatim.id) Setelah mendapatkan pembinaan, pelatihan dari tim industri otomotif. Siswa SMK Senopati Sedati Sidoarjo, khususnya jurusan TBSM (Teknik Bisnis Sepeda Motor) diujikan langsung kemasyarakat. Yakni dengan memberikan layanan service kendaraan/sepeda motor secara gratis.
Kepala SMK Senopati Sidoarjo Asma Lutfah SPd mengatakan kalau kegiatan ini, kami ingin menguji kompetensi siswa jurusan TBSM secara langsung kualitasnya kepada masyarakat. Bahwa mereka lulusan kami berstandar SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dari industri. “Disamping itu kami juga ingin mempromosikan bahwa jurusan TBSM ini juga sudah standar DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) secara nasional,” katanya.

Makanya, siswa yang sudah lulus dengan membawa kompetensi lulusan yang sudah sesuai standar nasional, harapan kami mereka bisa mendirikan usaha mandiri di rumahnya masing-masing. Dengan begitu lulusan SMK ini bisa mengurangi angka pengangguran, selama ini lulusan SMK dianggap sebagai kontribusi terbesar pangangguran,” ungkap Asma Lutfah, pada Kamis (23/12/2021) pagi.
Oleh karena itu, dengan kondisi tersebut sekolah kami ingin membantu program pemerintah untuk mengurangi pengangguran. “Caranya ya seperti ini, kita kuatkan kompetensinya, kita ujikan kepada masyarakat langsung. Jadi kami ingin menepis image tersebut. Karena siswa-siswa kami bisa membuka peluang usaha sendiri, terbukti setelah mereka pulang dari magang bisa menerima job job kecil di rumah masing-masing,” terangnya.

“Semua itu atas laporan dari wali murid, dan Alhamdulillah mereka bisa membantu orang tuanya, meringankan beban orang tuanya. Yakni bisa mandiri membiyayai SPP sekolahnya sendiri, dari hasil jerih payahnya menerima servisan di rumah,” ujarnya.
“Jadi dalam service gratis ini, kami telah menurunkan tim sebanyak 27 siswa sebagai helper engineering, 2 orang mekanik dan seorang kepala bengkel. Hari ini kita targetkan 100 sepeda motor dengan 6 tempat service,” terangnya.
Sementara itu, M Trianto warga Buduran Sidoarjo usai sepeda motornyar di service mengaku senang, karena banyak perubahannya dari sebelum mendapatkan perbaikan. “Mantab, ternyata siswa-siswa di sekolah ini sudah layak untuk diterjunkan untuk usaha sendiri,” jelas Tiranto. (aim)







