SIDOARJO(Radarjatim.id)- Duta Program Anti Perundungan dalam rangkai acara Roots Day SMK YPM 8 Sidoarjo mengadakan peresmian Duta Anti bullying. Kegiatan ini baru pertama kali di gelar di Kabupaten Sidoarjo.
Dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sidoarjo, Drs. Lutfi Isa Anshori, MM dan Kepala SMK YPM 8 Sidoarjo, Dr. Kisyanto SM.,SE.,MM dan dewan guru serta siswa.
Kepala SMK YPM 8 Sidoarjo Dr. Kisyanto SM, SE, MM, mengatakan ini dapat menguatkan perilaku siswa karena memang sekarang kondisi bullying jarang. Tapi bullying media sosial yang paling banyak, sekolah sebagai salah satu pilar masyarakat itukan wajib memberikan pengetahuan tentang bullying, sehingga harapannya tidak terjadi bullying sosmed ini.
SMK YPM 8 Sidoarjo sebagai sentral atau pusat untuk pengembangan, tugas mereka juga mengawasi dirinya sendiri jangan sampai jarinya menyebarkan hal-hal yang tidak baik dilakukan jangan sampai dilakukan.
Menerut Kisyanto, ada pelatihan khusus dan sudah beberapa hari dilakukan tentang bullying. Hari ini adalah puncaknya dengan menggelar treatikal dan lainnya sebagainya yang termasuk di kuatkan, di resmikan, dan disepakati oleh Dinas Pendidikan Provisinsi Jawa Timur wilayah cabang Dinas Sidoarjo.
“Kebetulan di sekolah ini ada Duta Lingkungan, Duta Prokes, dan ini ada Duta Anti Bullying. Ini pertama kali di sekolah, tapi ini memang gerakan dari mendikbud kita menggalakan gerakan anti Bullying ,kenapa begitu ya kajian sana menunjukan bahwa Bullying melalui media sosial yang luar biasa pesat,” katanya.
Disebutkan hal itu memang ilmu pengetauhan baru , kalau dulu Bullying jewerjeweran elok ilokan, sekarang jari kita nutul sudah dan itu bisa di sebar kema saja, gerakan ini sangat strategis,” terangnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sidoarjo DRS Lutfi Isa Anshori MM, mengatakan, Program anti Perundungan ini juga sangat tepat sekali kalau itu di laksanakan di sekolah ,karena memang sekolah tempat belajar siswa yang sekarang ini perlu saja tidak di bekali pengetahuan khususnya berkaitan dengan literasi.
“Siswa inikan perundungan fisik atau non fisik sehingga kalau kalau di beri pengetahuan bagaimana bermedia sosial yang baik perilaku yang baik saya yakin itu tidak akan terjadi, tapi kalau tidak ada pengetauhan kegiatan seperti ini kadang siswa tidak tau bahwa sebenarnya di lakukan siswa termasuk pada Perundungan. Baik sekali kegiatan semacam ini sehingga siswa akan punya pengetauhan untuk mengatisipasi jangan sampai terjadi Perundungan baik secara ferbal atau nonferbal,” katanya.
Menurut Lutfi Isa Anshori , sesuatu itu perilaku Bullying ini kadang kadang yang melakukan tidak tau, bahwa ini adalah bagi orang lain sesuatu yang membuat tidak nyaman dan itu kekerasan tidak hanya fisik juga nonfisik melalui kata kata melaui media teknologi , maka kegiatan ini adalah membekali siswa mengatisipasi bahwa perilaku pada sesuatu ada aturan ada UUD aiti ada UUD perlindungan anak dan sebagainya.
Maka dengan kegiatan ini memberi wawasan siswa dan sangat bagus kalau bisa menjadi sebuah proyek di sekolah yang lain, karena Bullying ini sering terjadi juga pada siswa, maka ini lankah awal untuk memberi wawasan kepada siswa.
Bintang Maesa Hafta kelas X Agen Anti Perundungan mengatakan, kalau ada melihan Perundungan terjadi di sekitar kita entah di sekolah dimanapun kita harus mencegah supaya terjadi,hal apapun tidak diterima sekitar kita.
“Jadi siswa merasa kuat atau merasa dirinya mampu untuk mwngalakan seseorang karena fisiknya lebih besar bagaimanapun jadi diya merasa bisa untuk melakukan Perundungan,”katanya. (M Anas)







