SIDOARJO (RadarJatim.id) — Berkat kerjasama yang kuat dan kompak serta inovasinya dalam membangun lingkungan. SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo berhasil meraih penghargaan dari Gubernur Jawa Timur sebagai Sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Timur 2023. Satu-satunya SMK di Wilayah Sidoarjo yang meraih penghargaan tersebut.
Penyerahan penghargaannya, dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Jempin Marbun, SH. MH kepada Kepala SMK Negeri 2 Buduran, Dra. Mariya Ernawati, MM pada peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia, Provinsi Jawa Timur, pada 4 September 2023, di Batalyon ARMED 1/Roket Singosari, Jl. Surabaya Singosari Malang.
Kepala SMK Negeri 2 Buduran Mariya Ernawati menuturkan, kalau pihaknya sudah pernah meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Sidoarjo, tepatnya tahun 2018. Setelah itu kami terus berbenah dan mengevaluasi apa-apa yang perlu diperbaiki. Diantaranya menjalin kerjasama atau MoU dengan beberapa pihak, mulai dengan Desa, BNN, DLHK, Puskesmas dan masyarakat yang semuanya ikut aktif berpartisipasi dalam kebersihan lingkungan. “Terutama lingkungan yang ada di sekitar sekolah,” tutur Mariya Ernawati, pada (5/9/2023).

Lanjutnya, dalam penghijuannya, tanaman di lingkungan sekolah ini ada sekitar 2000 jenis tumbuhan. Selain dari kemandirian sekolah, juga mendapatkan support dari beberapa pihak, wali murid, lingkungan juga DLHK Sidoarjo. “Kami mengangkat ikon Sensivera sebagai tanaman hias yang utama. Karena tanaman Sensivera, sebagai tanaman hias juga berfungsi untuk menyerap racun, sehingga dapat mengurangi polusi udara,” jelas Bu Mariya_sapaan akrabnya.
“Untuk kedepannya akan dilengkapi tanaman Sensi Vera yang lebih banyak lagi, karena sebagai ikonnya. Di beberapa tumbuhan juga sudah diberikan tanda barcode yang bisa di scanner. Intinya semua kekurangan terus akan diusahakan untuk dilengkapi, dan ditambah inovasi-inovasi baru, dengan harapan untuk menuju ke tingkat nasional,” harap Mariya Ernawati.
Disamping itu, kami juga akan memperkuat 11 tim pokja harus ditanamkan saling kerjasama satu sama lain agar menjadi lebih solid. Semuanya harus berperan aktif, mulai dari guru, karyawan, siswa, orang tua, komite dan masyarakat sekitar menjadi kader Adiwiyata. “Juga ada kegiatan Jumat bersih dan ekstrakurikuler Green and Clean School. Bahkan kami juga harus menjalin atau studi ke sekolah yang sudah meraih Adiwiyata tingkat Nasional,” tegas Bu Mariya.(mad)







