SIDOARJO (RadarJatim.id) — Dengan semangat menjaga kualitas pendidikan dan keselamatan generasi muda, saya selaku pimpinan SMP Insan Cendekia Mandiri ingin menyampaikan dukungan atas kebijakan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang memberlakukan pembatasan jam malam bagi para murid.
“Kebijakan ini, meskipun kadang dipandang sebagai pembatasan kebebasan, sebenarnya merupakan wujud nyata tanggung jawab bersama untuk melindungi anak-anak kita dari risiko yang mengancam di luar jam belajar,” tutur Kapala SMP ICM Sidoarjo Ustadzah Arinda Yussanti Ika Fristantiningrum, S.Pd Gr pada (22/8/2025) pagi.
Menurutnya, mereka sebagai aset bangsa, anak-anak dan remaja harus dipandang sebagai prioritas utama dalam pembangunan sumber daya manusia. Kondisi sosial yang semakin kompleks di Sidoarjo, dengan peningkatan kasus kenakalan remaja, tawuran, dan keterlibatan dalam kelompok berisiko, seperti geng motor di malam hari, mengingatkan kita semua bahwa tindakan preventif sangat dibutuhkan.
“Jadi, pembatasan jam malam adalah salah satu langkah efektif untuk menekan potensi bahaya serta menjaga lingkungan tetap aman dan kondusif,” tegas Ustadzah Arinda.
Ia katakan, di SMP ICM Sidoarjo, pembatasan jam malam telah menjadi bagian dari pembentukan karakter dan disiplin murid. Setelah pukul 21.00, para murid diwajibkan berada dalam asrama untuk beristirahat, melakukan refleksi, atau belajar mandiri di bawah pengawasan musyrif.
“Pembatasan jam ini bukan untuk membatasi kebebasan mereka, melainkan memberi ruang bagi mereka untuk mengembangkan diri secara positif dalam suasana yang terjaga dan penuh perhatian,” katanya.
Selain itu, kebijakan ini selaras dengan prinsip pengembangan pola hidup sehat yang dianjurkan dalam program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yaitu pentingnya tidur yang cukup dan bangun pagi dengan kondisi segar guna mendukung kesiapan belajar.
“Kami meyakini bahwa langkah ini tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga mengoptimalkan potensi akademik dan karakter murid demi masa depan bangsa,” terangnya.
Kami juga mengajak seluruh pihak, pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan mendukung kebijakan ini, demi terciptanya lingkungan belajar yang aman dan kondusif.
“Mari kita jaga anak-anak kita dengan kasih sayang dan tanggung jawab, agar mereka tumbuh menjadi generasi yang berkarakter dan visioner,” ajak Ustadzah Arinda.(mad)







