SIDOARJO (RadarJatim.id) Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali meminta kepada semua komponen masyarakat di Kabupaten Sidoarjo untuk tidak asal tuding ataupun menyalahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dalam penanganan pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Muhdlor dalam sambutannya saat acara vaksinasi massal yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Amanah, Desa Junwangi-Kecamatan Krian, Jumat (16/07/2021) kemarin.
“Dimasa darurat seperti ini jangan bicara apa yang bisa kita dapatkan dari negara,” katanya.
Ia menganalogikan bahwa penanganan pandemi Covid-19 saat ini ibarat gelas yang ditaruh di bawah kran, sebentar saja airnya bakal penuh. Dan kalaupun gelasnya diganti gentong atau bahkan kolam renang sekalipun, sebentar saja juga pasti penuh.
“Jadi biarpun rumah sakitnya ditambah berapapun juga, ya pasti tetap akan penuh. Karena itu yang penting hulunya itu yang distop. Krannya ditutup supaya tidak ada penambahan jumlah penderita Covid-19. Salah satunya dengan cara vaksinasi seperti ini,” ucapnya.
Diungkapkan oleh Muhdlor bahwa penyuntikan vaksinasi massal bagi para pelajar merupakan kegiatan pertama di Kabupaten Sidoarjo yang bertujuan menyukseskan program pemerintah pusat dalam pemberian zat kekebalan imun terhadap Covid-19 bagi kelompok usia 12-17 tahun.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada Ponpes Al Amanah agar bersedia menjadi tempat vaksinasi massal tersebut untuk menghindari fitnah atau kecurigaan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Karena itu, saya minta tolong pada Kyai Nurcholis Misbah agar Ponpesnya bisa menjadi lokasi acara ini. Saya minta maaf kalau mendadak sekali, soalnya memang begitu. Nanti kalau saya taruh di Bumi Sholawat, bisa muncul omongan macem-macem,” ungkapnya.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa saat meninjau acara tersebut meminta kepada pada semua komponen masyarakat di wilayah yang dipimpinnya untuk bekerjasama memberikan hadiah terindah bagi bangsa di Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 76 pada Agustus nanti.
“Hadiahnya 70 persen warga Jatim sudah divaksinasi,” pintanya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Kabid Kesmas Dinkes) Kabupaten Sidoarjo, dr. Abdillah Alhadad menjelaskan bahwa kegiatan tersebut rencananya ada 2.000 santri dan santriwati yang akan mendapatkan vaksinasi.
Dijelaskan oleh Abdillah Alhadad bahwa untuk mensukseskan kegaiatan vaksinasi tersebut, Dinkes Kabupaten Sidoarjo mengerahkan 62 personil yang terdiri dari tenaga vaksinator dan screening.
“Kami mendapatkan bantuan tenaga dari IBI (Ikatan Bidan Indonesia,red) sebanyak 32 orang, 20 orang mahasiswa STIKES (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan,red) dan 15 orang dari Dinkes sendiri,” jelasnya. (imams)







