TUBAN (Radarjatim.id) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diperkenalkan pemerintahan Prabowo Subianto sebagai program makan siang gratis untuk masyarakat Indonesia, telah mulai berjalan secara bertahap sejak 6 Januari 2025. Program ini ditujukan untuk siswa PAUD hingga SMA/SMK, serta ibu hamil dan menyusui.
Di Kabupaten Tuban, implementasi program MBG sudah mulai berlangsung meski dinilai masih belum optimal karena terbatasnya jumlah dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang aktif.
Seperti halnya di Kecamatan Parengan, dimana lebih dari 7 ribu penerima manfaat MBG hanya dilayani oleh 2 SPPG yang sedang beroperasi saat ini. Namun, hal itu tidaklah menjadi penghalang untuk menjalankan program nasional tersebut.
Kepala SPPG Selogabus, Shella, ketika ditemui wartawan menyatakan, bahwa pihaknya memastikan pelaksanaan program MBG di wilayah kerjanya telah sesuai dengan juknis (petunjuk teknis) dan regulasi.
“SPPG kami saat ini melayani 3.692 siswa, sebagian besar dari PAUD hingga SD, sehingga distribusi dilakukan pada jam pagi. Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada kendala apapun,” ungkapnya, Selasa (9/12/2025).
Selain itu, Shela menjelaskan bahwa penyajian menu MBG telah disesuaikan dengan anjuran ahli gizi, sehingga keamanan dan kualitas makanan terjamin. Sedangkan porsi makanan dibagi menjadi dua jenis, yaitu porsi besar dan kecil.
“Porsi menu MBG itu tidak sama, semuanya disesuaikan dengan kriteria usia dan hasil evaluasi setiap hari. Jadi di satu sekolah saja, porsinya pasti berbeda-beda, ini yang perlu dipahami,” jelasnya.
Ketika ditanya tentang anggaran Rp 15 ribu per porsi yang ditetapkan, ia menjelaskan bahwa jumlah tersebut dibagi menjadi tiga komponen biaya, sehingga tidak seluruhnya dialokasikan untuk menu.
“Pada juknis lama, Rp 2.000 untuk sewa, Rp 3.000 untuk biaya operasional dan sisanya untuk menu makanan. Namun dalam juknis baru, biaya operasional dibuat lebih fleksibel, menyesuaikan dengan kebutuhan SPPG dan harga pasar,” tutupnya.
Di sisi lain, beberapa dapur umum SPPG di Kecamatan Parengan telah menyelesaikan persiapan dan akan segera mulai beroperasi, guna meningkatkan efektivitas pelaksanaan program MBG. (Pradah)







